Pendidikan

Probing Prompting – Langkah, Teknik, Kelebihan, Kekurangan

Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai upaya menyesuaikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia dalam memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan ke depan yang memberikan jaminan bagi terwujudnya hak asasi manusia untuk mengembangkan segala potensi dan prestasinya secara optimal demi kesejahteraan hidup di masa yang akan datang.

Probing-Prompting

Dalam proses pendidikan di sekolah, guru mengemban tugas ganda, yaitu sebagai guru dan pendidik. Sebagai guru guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran kepada siswa, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina siswa agar menjadi manusia yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.


Di sisi lain, banyak tantangan dunia pendidikan yang dirasakan, seperti masalah kualitas, efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran, serta pendidikan yang harus disesuaikan dengan keilmuan pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional. pendidikan, perlu diwujudkan dengan meningkatkan kemajuan sektor pendidikan. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi maka peserta didik harus memiliki prestasi belajar yang baik.


Prestasi belajar merupakan tolok ukur maksimal yang dicapai oleh siswa setelah belajar, siswa yang kurang aktif dalam berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuan yang kurang tetapi karena tidak adanya motivasi belajar sehingga siswa tidak berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya. Dalam proses pembelajaran akan berhasil maka siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal (Sanjaya, 2006: 28-29).


Definisi Probing Prompting

Menyelidiki adalah penyelidikan dan pemeriksaan, sedangkan dorongan mendorong atau menuntut. Probing meminta adalah pembelajaran dengan menghadirkan serangkaian pertanyaan yang bersifat menuntut dan menggali ide siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu menghubungkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari (Huda, 2013: 281). Selanjutnya, siswa mengkonstruksi konsep atau aturan menjadi pengetahuan baru, dan dengan demikian pengetahuan baru tidak diinformasikan.


Sedang belajar probing-prompting sangat erat kaitannya dengan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan selama pelajaran disebut pertanyaan menyelidik. pertanyaan menyelidik adalah pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya menggali untuk mendapatkan jawaban yang lebih mendalam dari siswa yang bermaksud untuk mengembangkan kualitas jawaban, agar jawaban berikut lebih jelas dan akurat serta beralasan.


pertanyaan menyelidik dapat memotivasi siswa untuk memahami masalah lebih mendalam sehingga siswa mampu menemukan jawaban yang dimaksud. Selama proses mencari dan menemukan jawaban atas masalah, mereka mencoba menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki dengan pertanyaan yang harus dijawab. Proses tanya jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga mau tidak mau setiap siswa harus berpartisipasi aktif. Siswa tidak dapat menghindari proses pembelajaran, karena sewaktu-waktu ia dapat terlibat dalam proses tanya jawab.


Mengajukan Langkah Probing

Tahap pembelajaran dengan menggunakan teknik probing prompting secara umum terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu:

  1. Pada kegiatan awal, guru menggali pengetahuan prasyarat yang sudah dimiliki siswa dengan menggunakan teknik probing. Ini berfungsi untuk pengenalan, revisi dan motivasi. Jika prasyarat sudah dikuasai oleh siswa, langkah keenam dari tahap teknik probing tidak perlu dilakukan. Untuk memotivasi siswa, pola probing cukup dilakukan dalam tiga langkah yaitu langkah 1, 2 dan 3.
  2. Kegiatan inti, pengembangan materi dan penerapan materi dilakukan dengan menggunakan teknik probing.
  3. Kegiatan akhir, teknik probing digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajarnya setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan inti yang telah ditentukan. Pola tersebut mencakup ketujuh langkah dan diterapkan terutama pada indikator pencapaian.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam probing promting learning adalah sebagai berikut β€œMayasari dkk, 2014:57” :

  • Guru memberikan pertanyaan terkait materi yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  • Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban soal sekitar 1-15 detik agar siswa dapat merumuskan apa yang mereka dapatkan dari soal tersebut.
  • Setelah itu secara acak guru memilih seorang siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut sehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
  • Jika jawaban yang diberikan siswa benar, maka pertanyaan yang sama juga ditanyakan kepada siswa lain untuk memastikan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. dapat menjawab pertanyaan ini dengan benar. Pertanyaan ini biasanya menuntut siswa untuk berpikir lebih tinggi, sifatnya adalah menggali dan membimbing siswa sehingga semua informasi yang ada pada siswa akan membantu mereka menjawab pertanyaan awal.
  • Mintalah siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban atas pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
  • Guru memberikan penguatan atau jawaban tambahan untuk meyakinkan siswa bahwa kompetensi yang diharapkan dari pelajaran telah tercapai dan menentukan tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran tersebut.

Teknik Pembelajaran Probing-Prompting

Sesuai dengan arti kata tersebut, menyelidik adalah penyelidikan, pemeriksaan dandorongan adalah untuk mendorong atau membimbing. Investigasi atau ujian disini bertujuan untuk memperoleh beberapa informasi yang sudah ada pada siswa sehingga dapat digunakan untuk memahami pengetahuan atau konsep baru.


Sedang belajar pemeriksaan segera adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang bersifat membimbing dan mengeksplorasi sehingga terjadi proses berpikir yang menghubungkan pengetahuan dan pengalaman setiap siswa dengan pengetahuan baru yang dipelajari (Suherman, 2008:6). Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsep dan aturan menjadi pengetahuan baru, sehingga pengetahuan baru tidak diberitahukan.


Sedang belajar pemeriksaan segera sangat erat kaitannya dengan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan selama pelajaran disebutpertanyaan menyelidik. pertanyaan menyelidik adalah pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban lanjutan dari siswa yang bermaksud mengembangkan kualitas jawaban, sehingga jawaban selanjutnya lebih jelas, akurat dan masuk akal (Suherman et al, 2001: 160).


pertanyaan menyelidik Hal ini dapat memotivasi siswa untuk memahami lebih dalam suatu masalah untuk mencapai jawaban yang diinginkan. Proses pencarian dan pencarian jawaban atas permasalahan tersebut siswa mencoba menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dengan pertanyaan yang akan dijawabnya.


Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak dapat menghindari proses pembelajaran, sewaktu-waktu ia dapat terlibat dalam proses tanya jawab. Ada kemungkinan akan terjadi suasana tegang, namun untuk meredam kondisi tersebut sebaiknya guru memberikan rangkaian pertanyaan yang disertai dengan wajah ramah, suara yang menenangkan, dan nada yang lembut.


Ada canda, canda dan tawa sehingga menjadi nyaman, seru dan ceria. Perlu diingat bahwa jawaban salah siswa harus dihargai karena salah merupakan ciri siswa belajar dan berpartisipasi.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Priatna (Sudarti, 2008) disimpulkan bahwa proses menyelidik dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yang penuh tantangan, memerlukan konsentrasi dan keaktifan sehingga aktivitas komunikasi matematis cukup tinggi. Selanjutnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang sedang dipelajari cenderung lebih terjaga karena siswa selalu menyiapkan jawaban karena harus siap jika tiba-tiba ditunjuk oleh guru. Hal senada diungkapkan Suherman (2001) bahwa dengan menggunakan metode tanya jawab siswa menjadi lebih aktif dibandingkan dengan belajar mengajar dengan menggunakan metode ekspositori.


Ada dua aktivitas siswa yang saling berhubungan dalam pembelajaranpemeriksaan segerayaitu kegiatan siswa yang meliputi kegiatan berpikir dan kegiatan jasmani yang berusaha membangun pengetahuannya, serta kegiatan guru yang berusaha membimbing siswa dengan menggunakan sejumlah soal yang memerlukan pemikiran tingkat rendah hingga tingkat berpikir tinggi (Suherman, 2001: 55 ).


Keuntungan dan Kerugian dari Prompting Probing Learning

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran probing prompting antara lain sebagai berikut:


1. Keuntungan Probing Prompting Learning

Keunggulan model pembelajaran probing prompting antara lain sebagai berikut:

  1. Mendorong siswa untuk berpikir secara aktif
  2. Beri kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang kurang jelas agar guru dapat menjelaskan kembali
  3. Perbedaan pendapat antar siswa dapat dikompromikan atau diarahkan pada suatu diskusi
  4. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, bahkan pada saat siswa ribut ketika mengantuk dan merasa mengantuk kembali.
  5. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

2. Kerugian dari Prompting Probing Learning

Kelemahan dari model pembelajaran probing prompting adalah sebagai berikut:

  • Siswa merasa takut, apalagi guru kurang bisa mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang tetapi akrab.
  • Tidak mudah membuat soal yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami oleh siswa.
  • Waktu sering terbuang sia-sia ketika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dari dua atau tiga orang.
  • Jumlah siswa yang banyak mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk mengajukan pertanyaan kepada setiap siswa.

Demikianlah pembahasan mengenai Probing Anjuran – Definisi, Langkah, Teknik, Kekuatan dan Kelemahan Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚


Baca Juga :

  1. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
  2. Pendidikan Informal: Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Contohnya
  3. Percepatan Pembelajaran
  4. Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli
  5. Pembelajaran Berbasis Masalah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button