Polimer adalah – Pengertian, Contoh, Fungsi, Jenis, Manfaat
Sering kita mendengarnya, tapi mungkin kita tidak tahu apa yang dimaksud secara detail polimer. Terkadang bayangan kita polimer identik dengan plastik.
polimer adalah molekul panjang yang mengandung rantai atom yang disatukan oleh ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Secara umum, polimer dikenal sebagai bahan yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam penelitian polimer telah menemukan berbagai polimer konduktif dan semikonduktif. Salah satu cara membuat polimer konduktif adalah dengan menambahkan karbon aktif sebagai doping, sehingga terbentuk material komposit polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang terbentuk memiliki karakteristik resistansi yang berubah ketika terkena gas karena mampu mengikat molekul gas yang dideteksinya, sehingga mempengaruhi sifat konduktivitasnya. Karena sifat ini, komposit polimer dapat digunakan sebagai bahan sensor gas.
Definisi Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu poli dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros artinya satuan atau bagian. Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari gabungan sejumlah (banyak) unit molekul kecil. Unit molekul kecil yang membentuk senyawa ini disebut monomer. Ini berarti bahwa senyawa polimer terdiri dari banyak monomer.
Polimer dapat tersusun dari ribuan bahkan jutaan monomer, sehingga dapat disebut senyawa makromolekul.
Polimer adalah senyawa yang terdiri dari molekul yang sangat besar yang dibentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul kecil yang disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis atau beberapa jenis.
Polimer adalah molekul panjang yang terdiri dari rantai atom yang disatukan oleh ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi di mana molekul monomer bereaksi bersama secara kimia untuk membentuk rantai linier atau jaringan rantai polimer tiga dimensi.
Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun dengan mengulang unit kimia kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan penyusun polimer. Akibatnya, molekul polimer umumnya memiliki massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer menunjukkan sifat yang sangat berbeda dengan molekul biasa meskipun komposisi molekulnya sama.
Secara umum, polimer dikenal sebagai bahan yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam penelitian polimer telah mengarah pada penemuan berbagai polimer konduktif dan semikonduktif. Penggunaan polimer sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar dapat memenuhi beberapa kriteria yang dibutuhkan oleh sebuah sensor. Salah satunya adalah polimer harus mampu mengikat molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktivitasnya.
Kegunaan Polimer
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak barang yang terbuat dari polimer sintetik, mulai dari tas belanja plastik, plastik kemasan makanan dan minuman, kemasan plastik, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, hingga alat elektronik. Setiap kita berbelanja dalam jumlah sedikit, misalnya di toko, kita akan selalu mendapatkan bungkus untuk membawa barang belanjaan kita berupa plastik atau kantong plastik (kerek).
Barang-barang ini adalah polimer sintetik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat terurai. Akibatnya, akan menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Limbah polimer sintetik tidak boleh dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
Plastik vinil klorida tidak berbahaya, tetapi monomer vinil klorida sangat beracun dan karsinogenik yang dapat menyebabkan cacat lahir. Jika terkena panas dikhawatirkan monomer akan terurai dan mencemari makanan.
Jenis Polimer
Berikut ini adalah beberapa jenis polimer, yang terdiri dari :
- Berdasarkan Asal:
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Polimer alam, yaitu polimer yang tersedia secara alami di alam.
Contoh: karet, selulosa, protein dan pati. Biasanya polimer ini terbentuk dari proses kondensasi.
- Polimer semisintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari modifikasi polimer alam dan bahan kimia.
Contoh: selulosa asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.
- Polimer sintetik, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: serat, plastik dan karet buatan. Jenis polimer ini biasanya dibentuk dengan proses polimerisasi adisi.
- Berdasarkan jenis monomernya:
- Homopolimer, juga dikenal sebagai polimer linier, adalah polimer yang terdiri dari monomer yang sama atau serupa. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung monomer yang sama, yaitu vinil klorida.
- Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi berbagai jenis monomer untuk membentuk suatu polimer. Misalnya, nilon 66 terbentuk dari polimerisasi adipat dan hexamethylenediamine.
- Berdasarkan sifat pemanasan atau sifat kekenyalan (Intermocular Force):
- Termoplastik, yaitu polimer yang melunak saat dipanaskan dan dapat dibentuk kembali. Termoplastik memiliki gaya antarmolekul sedang. Jika polimer termoplastik memiliki struktur linier, ia memiliki tekstur yang keras, sedangkan jika bercabang akan lunak. Saat dipanaskan, termoplastik melunak, dan mengeras kembali saat didinginkan.
Proses peleburan sambil memanaskan dan mendinginkan dapat diulangi sebanyak yang diinginkan tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh: PE, PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistiren.
- Thermosetting, yaitu polimer yang tidak melunak saat dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk kembali. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat mengubah komposisi kimianya saat dipanaskan. Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak selembut dulu.
Pengerasan pada pemanasan disebabkan oleh ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan karenanya hanya dapat dipanaskan sekali. Contoh termoset adalah kantong kemasan plastik, Bakelite, resin urea-formaldehida, dll.
- Elastomer, yaitu polimer yang dapat meregang jika diregangkan, tetapi akan kembali ke keadaan semula jika gaya tarik dihilangkan, memiliki kekuatan tarik yang paling lemah. Elastomer bersifat amorf, dengan tingkat elastisitas yang sangat tinggi. Elastomer memiliki kekuatan untuk memperpanjang sepuluh kali panjang aslinya dan kembali ke bentuk aslinya.
- Berdasarkan aplikasi:
- Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya rendah dan diproduksi dalam jumlah besar
- Polimer rekayasa, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan harganya mahal
- Polimer tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan sengaja dibuat untuk tujuan khusus.
- Berdasarkan bentuk susunan rantainya :
- Polimer linier, yaitu polimer yang tersusun secara berulang-ulang, saling berhubungan dan membentuk rantai polimer yang panjang. Contohnya adalah polietilen, polivinil klorida, dll. Polimer linier memiliki titik leleh, kekuatan tarik, dan kerapatan yang tinggi.
- Polimer bercabang, yaitu polimer linier yang memiliki cabang dengan panjang berbeda pada rantai utamanya. Karena percabangan rantai utama, polimer jenis ini memiliki titik leleh, kekuatan tarik, dan kerapatan yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.
- Polimer jaringan tiga dimensi atau polimer rantai silang, yaitu polimer jenis ini merupakan polimer linier yang disatukan membentuk jaringan tiga dimensi. Ini sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer ikatan silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.
- Berdasarkan Formasi:
- Polimer adisi, yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer dengan ikatan rangkap bergabung dengan yang lain (tidak menghasilkan suffing).
- Polimer kondensasi, yaitu ketika monomer menggabungkan dan membebaskan molekul sederhana (misalnya air).
- Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
- 1~4 Gas (LPG, LNG)
- 5~11 Cairan (bensin)
- 9~16 Cairan dengan viskositas rendah
- 16 ~ 25 Cairan viskositas tinggi (oli, gemuk)
- 25~30 Padatan (parafin, lilin)
- 1000 ~ 3000 Plastik (polistirena, polietilena, dll.)
Sumber Polimer
Sumber polimer terbagi menjadi 2, yaitu:
Telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu seperti pati, selulosa, kapas, karet, wol dan sutera.
Dapat diregenerasi polimer dan polimer sintetik. Polimer regenerasi adalah polimer yang dimodifikasi.
Misalnya rayon, yaitu serat sintetis yang terbuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetik adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) di pabrik.
Manfaat Polimer
Berikut ini adalah 2 manfaat polimer, yang terdiri dari:
- Untuk mengurangi polusi plastik:
- Kurangi penggunaan plastik
- Sampah plastik harus dipisahkan dari sampah organik agar bisa didaur ulang.
- Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
- Jangan membakar sampah plastik.
- Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik:
- Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti kaca.
- Gunakan bau, jika makanan/minuman berbau seperti plastik, jangan gunakan.
Contoh Polimer
Berikut ini adalah beberapa contoh polimer, yang terdiri dari:
-
Karet alam
- Monomer: Isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
- Khasiat : Elastis, lembut, dan lengket saat terkena panas
- Kegunaan : Vulkanisasi, proses penambahan belerang sehingga menjadi keras akibat terbentuknya ikatan silang disulfida antar rantai. Ditemukan oleh Charles Goodyear (AS, 1884).
-
Karet sintetis
Nama karet sintetis | monomer | Ciri | kegunaan |
1. polibutadiena
2. polikloroprena (neoprena) 3. SBR |
1,3-butadiena
2-kloro-1,3-butadiena Stirena dan butadiena |
Kurang kuat, tidak tahan panas
Tahan terhadap minyak atau bensin Tahan terhadap oksidasi |
Tidak baik untuk ban
Selang minyak/oli Untuk ban kendaraan. |
-
polietilen
- Properti: Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun.
- Monomer: Etilena (CH2=CH2)
- Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Ethylene) : tersusun dari molekul rantai lurus sehingga lebih padat, sehingga lebih rapat, kuat dan kaku, digunakan untuk kantong plastik, lembaran plastik pembungkus kabel.
-
polipropilena
- Properti : Lebih kuat dari polietilen
- Monomer : Propilena (CH2=CH-CH3)
- Kegunaan: Karung plastik, tali, botol
-
Poli Vinil Klorida (PVC)
- Properti: Kuat dan keras
- Monomer : Vinil Klorida (CH2=CHCI)
- Kegunaannya : Pipa, pelapis lantai, selang
-
Teflon
- Khasiat : Kuat, tidak lengket dan tahan panas
- Monomer : Tetrafluroethene (CF2=CF2)
- Kegunaan: pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket
-
polistiren
- Properti: Lebih kuat dan lebih keras
- Monomer : Stirena(C6H5-CH=CH2)
- Kegunaan: Gelas minuman ringan, kemasan makanan
-
Flexiglass / Polimetilmetakrilat (PMMA)
- Properti: Jelas, ringan dan keras
- Monomer: Metil metakrilat (CH2=CH-CN)
- Kegunaan: Kaca jendela pesawat, lampu belakang mobil
-
Serat akrilat / Orlon
- Properti: Elastis dan kuat
- Monomer: Acrylonitrile ( CH2=CH-CN )
- Kegunaan: Kemeja wol, kaus kaki, karpet
-
Bakelite (Leo Baekeland, AS, 1909)
- Properti: Kuat, tahan panas bisa pecah
- Monomer : Hasil polimerisasi fenol dan metatal menjadi produk orto
- Penggunaan: Peralatan listrik
-
Nilon
- Properti: Kuat dan elastis
- Monomernya adalah asam adipat dan hexamethylenedianima
- Kegunaannya : Parasut, jaring, jas hujan, tenda, dll
Demikianlah pembahasan mengenai Desain Grafis adalah – Contoh, Sejarah, Program, Prinsip dan Alat Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Baca juga :