Pendidikan

Perubahan Fisika – Pengertian, Ciri, 10 Contoh dan Gambar

Perubahan Fisik – Pengertian, Ciri-ciri, 10 Contoh dan Gambar – Untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang Perubahan Fisika yang dalam hal ini meliputi pengertian, ciri-ciri 10 contoh dan gambar, nah untuk lebih memahami dan memahaminya simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Perubahan Fisika

Definisi Perubahan Fisik

Perubahan fisika adalah perubahan zat yang sifatnya sementara, seperti perubahan wujud, wujud atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru. Jika kita memanaskan es maka es akan berubah menjadi air, kemudian jika kita terus memanaskannya maka air akan berubah menjadi uap air.


Peristiwa ini hanya menunjukkan perubahan wujud dimana es adalah air berwujud padat, dan air berwujud cair, dan uap air berwujud air berwujud gas. Ternyata zat itu masih berupa air.


Berbagai macam perubahan wujud merupakan contoh perubahan fisika. Proses membeku, berubah wujud dari cair menjadi padat akibat penurunan suhu, membuat es dan membuat agar-agar atau agar-agar merupakan proses yang sering dilakukan oleh ibu-ibu kita.

Baca Juga Artikel Terkait : Pengertian Perubahan Zat atau Benda dan Macam Bentuk Perubahan


Sublimasi adalah peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi gas. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat dengan mudah menemukannya, misalnya kapur barus yang menyublim menjadi gas yang harum. Kristalisasi adalah peristiwa berubahnya gas menjadi padat, peristiwa ini sering disebut dengan kristalisasi. Proses di laboratorium dapat dilakukan untuk membuat kristal amonium sulfat dari gas amoniak dan sulfur dioksida.


Bentuk perubahan lainnya adalah penguapan, peleburan dan kondensasi. Peristiwa ini dapat diamati pada peristiwa hujan. Peristiwa ini diawali dengan menguapnya air ke udara, kemudian mencair kembali dan kembali ke permukaan bumi.

Perubahan Fisika


Perubahan bentuk juga termasuk dalam perubahan fisik, misalnya gandum digiling menjadi tepung. benang dipintal menjadi kain dan batang pohon dipotong menjadi kayu gelondongan, papan dan kayu lapis.


Ciri-Ciri Perubahan Fisik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri perubahan fisika, yang terdiri dari:

  • Tidak membentuk jenis zat baru
  • Zat yang telah berubah dapat kembali ke bentuk semula
  • Hanya diikuti dengan perubahan sifat fisik saja

Perubahan Fisik Di Sekitar Kita

Mungkin di daerah Anda terdapat sungai yang memiliki bebatuan dengan berbagai ukuran. Batu-batu ini ada yang besar, ada yang kecil. Arus sungai yang deras menerjang dan menghanyutkan bebatuan sehingga pecah menjadi bebatuan yang lebih kecil. Pecahan batuan ini memiliki sifat yang sama dengan batuan aslinya. Misalnya batu asli dan pecahan batu tetap keras, dan bahan penyusunnya sama. Pecahnya batuan diklasifikasikan sebagai perubahan fisika.


Udara yang kita hirup setiap hari adalah hasil dari perubahan fisik. Udara terdiri dari berbagai gas, seperti oksigen, nitrogen, dan argon. Gas-gas ini bercampur secara fisik untuk membentuk udara. Udara yang telah terbentuk dapat diuraikan menjadi zat-zat penyusunnya melalui proses penyulingan.

Baca Juga Artikel Terkait : Pengertian dan Jenis Batuan Malihan (Batuan Metamorf)


Saat Anda mengeringkan pakaian juga ada perubahan fisik. Pakaian yang semula basah lambat laun menjadi kering karena terkena panas matahari. Panas matahari menguapkan air di pakaian. Perubahan dari air menjadi uap air merupakan perubahan fisika.


Saat kita membuat teh, perubahan fisik juga terjadi. Saat itu kami mencampur gula dengan air teh. Setelah diaduk beberapa saat, butiran gulanya hilang dan timbul rasa manis. Adanya rasa manis menandakan bahwa zat gula sebenarnya tidak hilang, melainkan masih ada di dalam air teh.


Perubahan fisika juga dapat diamati pada saat kita merebus air, membuat es batu, perubahan wujud air dari cair menjadi padat. Saat kita menggoreng makanan dengan margarin, terjadi perubahan bentuk dari padat menjadi cair.


Penyebab Perubahan Fisik

Perhatikan kembali beberapa contoh perubahan fisika yang telah dibahas di atas. Ternyata, perubahan fisik bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, perubahan fisik berupa perubahan wujud. Kedua, perubahan fisik akibat pencampuran benda. Ketiga, perubahan fisik akibat benda dipotong atau dibelah.


Perubahan wujud meliputi perubahan dari padat menjadi cair (disebut mencair atau meleleh), cair menjadi gas (menguap), gas menjadi cair (mengembun), cair menjadi padat (membeku), dan padat menjadi gas (menyublim). Semua perubahan keadaan ini terjadi karena benda menerima atau melepaskan kalor.


Mencair (misalnya es menjadi air), penguapan (air menjadi uap air), dan sublimasi (kapur menjadi gas) terjadi karena benda menerima kalor. Sebaliknya, membeku (air menjadi es batu) dan mengembun (uap air menjadi air) terjadi karena benda melepaskan kalor.


Pencampuran tergolong perubahan fisika selama benda-benda yang dicampurkan tidak bereaksi. Misalnya: mencampur gula dengan air, mencampur pasir dengan gula, dan mencampur serbuk besi dengan belerang. Benda-benda yang bercampur ini masih dapat dipisahkan satu sama lain.


Namun, jika pencampuran terjadi reaksi kimia diklasifikasikan sebagai perubahan kimia. Misalnya: magnesium dicampur dengan asam klorida menghasilkan magnesium klorida dan gas hidrogen, dan natrium dicampur dengan air menghasilkan natrium hidroksida dan gas hidrogen.


Memecah atau membelah benda juga tergolong perubahan fisika. Misalnya: membelah kayu dan memotong kertas. Pada perubahan tersebut tidak terbentuk zat baru. Kayu asli memiliki sifat yang sama dengan kayu yang dibelah. Demikian juga kertas asli memiliki sifat yang sama dengan kertas yang telah dipotong.


Contoh Perubahan Fisik

Berikut beberapa contoh perubahan fisika, yang terdiri dari:

  1. Pakaian yang terbuat dari kain

Pakaian yang terbuat dari kain


  1. Kerikil yang berasal dari batuan setelah proses tumbukan

Kerikil yang berasal dari bebatuan


  1. Es batu dari air

Es batu dari air


  1. Tepung yang berasal dari beras

Tepung yang berasal dari beras


  1. Batu bata, ubin, guci yang terbuat dari tanah liat

Batu bata, ubin, guci yang terbuat dari tanah liat


  1. Kue yang terbuat dari tepung

Kue yang terbuat dari tepung


  1. Jelly (sejenis agar-agar) terbuat dari campuran pewarna air dan gula

jeli


  1. Kain yang terbuat dari benang

Kain yang terbuat dari benang


  1. Kerajinan tangan berupa pin dan gantungan kunci yang terbuat dari kain flanel

Kerajinan tangan


  1. Meja dan kursi terbuat dari kayu

Meja dan kursi terbuat dari kayu


Manfaat Perubahan Fisik

Perubahan fisika memegang peranan penting dalam industri obat atau farmasi, yaitu dalam proses ekstraksi zat aktif yang terkandung dalam bahan alam. Zat aktif tersebut berguna untuk bahan baku obat. Contoh penggunaan perubahan fisika:

  • Industri es batu berupa cairan atau air yang berubah menjadi es padat
  • Industri susu kaleng merupakan bentuk susu cair yang diubah menjadi susu dalam bentuk bubuk.
  • Dalam industri gula pasir, gula cair (dalam tebu) diubah menjadi gula padat.

Baca Juga Artikel Terkait : termometer adalah


Pengaruh Perubahan Fisik dan Kimia pada Manusia

Proses pembakaran hidrokarbon menjadi CO2 dan H2O disebut pembakaran sempurna. Namun, terkadang pembakaran hidrokarbon tersebut berlangsung tidak sempurna. Pembakaran ini akan menghasilkan senyawa CO lain2 dan H2O yaitu C dan CO dan dapat berbahaya bagi tubuh manusia.


Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh tidak terbakarnya unsur C. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya asap hitam dan nyala api yang berwarna kuning, semakin tidak sempurna pembakarannya. Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak bekerja. Akibatnya, energi yang dilepaskan berkurang. Ini mengurangi efisiensi bahan bakar. Selain itu berkurangnya energi yang dihasilkan dapat berbahaya bagi kesehatan.


Gas CO merupakan gas beracun karena bereaksi kuat dengan hemoglobin (Hb), zat dalam sel darah merah yang mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya jika manusia menghirup udara yang mengandung CO, gas oksigen yang seharusnya diikat oleh hemoglobin dan diedarkan ke seluruh tubuh akan digantikan oleh CO, sehingga tubuh akan kekurangan oksigen sehingga proses metabolisme akan terganggu (Achmad, 1999).


Perbedaan Antara Perubahan Fisik dan Perubahan Kimia

Berikut tabel pengamatan untuk mengetahui perbedaan perubahan kimia dan perubahan fisika:

Perubahan fisik Perubahan kimia
  1. Pembakaran Logam Nikel

Kawat nikel dibakar dalam nyala pembakar Bunsen. Nikel terbakar panas. Saat didinginkan, logam kembali ke keadaan semula.

  1. Membakar logam magnesium

Pita magnesium dibakar dengan api Bunsen. Magnesium terbakar dengan cahaya terang, dan menghasilkan abu putih.

2. Larutan garam dapur

Satu sendok makan garam meja dimasukkan ke dalam air suling dalam gelas kimia, dan diaduk sampai larut. Jika larutan ini dipanaskan sampai semua air menguap, garam meja akan diperoleh kembali.

2. Pelarutan logam natrium

Menggunakan tang, sepotong natrium ditempatkan dengan hati-hati di permukaan air suling di dalam gelas kimia. Natrium larut dengan sedikit ledakan. Jika air diuapkan, kita mendapatkan padatan putih. Zat ini juga larut dalam air, namun tidak menimbulkan ledakan.

3. Pemanasan lemah

Panaskan belerang dalam tabung reaksi dengan api kecil (nyala kuning). Tabung terus diaduk. Setelah belerang meleleh, pemanasan dihentikan. Saat didinginkan, belerang menjadi padat kembali seperti semula.

3. Pemanasan yang kuat

Panaskan belerang dalam sendok porselen dengan api besar (api biru). Belerang mencair, dan perlahan jumlahnya berkurang. Akhirnya sendok itu kosong dan muncul gas yang berbau seperti korek api yang menyala.

Baca Juga Artikel Terkait : hukum Newton


Demikianlah pembahasan mengenai Perubahan Fisik – Pengertian, Ciri-ciri, 10 Contoh dan Gambar Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button