Pendidikan

Pertumbuhan Ekonomi adalah: Teori, Faktor, Penghambat, Masalah

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.

Pertumbuhan-Ekonomi

Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. ( Sadono Sukirno;10).

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang diperlukannya

Definisi ini memiliki tiga komponen :

  1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang.
  2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan kepada penduduk
    3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
  3. Teori pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor mengenai faktor – faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan mengenai bagaimana faktor mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi faktor satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.


Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

Beirkut ini adalah teori-teori pertumbuhan ekonomi, antara lain:


  1. Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.

Dalam teori pertumbuhan mereka, dikemukanan suatu teori yang menjelaskan perkaitan antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi jika penduduk semakin banyak maka akan berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang,yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan.


  1. Teori Schumpeter

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.


  1. Teori Harrod-Domar

Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.


  1. Teori Pertumbuhan Neo Klasik

Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan bahwa faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja. ( Sadono Sukirno ; 433 )


Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:


  1. Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.


  1. Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.


  1. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.


  1. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.


  1. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :


Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan dan ketidakefisienan dalam pembelanjaan.


Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen karena masyarakat cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap resiko kenaikkan harga tinggi.


Tingkat suku bungan akan mempengaruhi investasi.


  • Kenaikkan harga bahan bakar minyak

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional karena dampak kebijakan tersebut menimbulkan “multiplayer effect” menyeluruh terhadap perekonomian.


  • Situasi keamanan yang tidak kondusif

Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap sebagai salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak akan mau menanamkan modalnya (investasi jangka pendek maupun jangka panjang) jika keamanan tidak stabil.


Masalah pembangunan di negara berkembang.

Ali-ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat penting kepada usaha mempercepat pembangunan dinegara-negara tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional, kekurangan modal dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktor yang penting yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat. Bentuk maslah-masalah tersebut diterangkan dalam uraian dibawah ini:


  1. Pertanian tradisional

Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian dan aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini produktivitasnya sangat rendah dan seterusnya mengakibatkan pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.

Di negara-negara maju, sumbangan relatif sektor pertanian kepada pendapatan nasional adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk yang bekerja disektor ini juga relatif kecil. Walaupun demikian mereka mampu mengeluarkan hasil-hasil pertanian yang melebihi kebutuhan keseluruhan penduduknya. Juga sektor tersebut dapat mewujudkan pendapatan yang tinggi kepada para petani. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini adalah penggunaan teknologi modern disektor pertanian yang meliputi penggunaan alat-alat pertanian modern dan input-input pertanian yang lain seperti pupuk, insectisida, fungisida dan penggunan bibit yang baik yang sudah secara luas dilakukan.

Di banyak negara berkembang lebih setengah dari penduduknya berada di sektor pertanian. Cara berecocok tanam masih tradisional, penggunaan input pertanian modern sangat terbatas dan alat-alat pertanian yang digunakan masih tradisional. Semua ini menyebabkan tingkat produktivitas sektor tersebut masih sangat rendah dan merupakan faktor penting yang menimbulkan pendapatan yang rendah dan masalah kemiskinan yang masih meluas.


  1. Kekurangan dana modal dan modal fisikal

Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebakan kesukaran kepada negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan. Perkembangan dan midernisasi suatu perekonomian memerlukan modal yang sangat banyak. Infrastruktur harus dibangun, sistem pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintah harus diperluas. Dan yang lebih penting lagi berbagai jenis kegiatan perusahaan dan industri modern harus dikembangkan. Ini berarti pihak pemerintah dan swasta memerlukan modal yang banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan ekonomi.


  1. Peranan tenaga terampil dan berpendidikan

tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu perekonomian. Pelaksanaan pemodernan harus ada dengan kata lain, diperlukan berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik seperti ahli-ahli teknik diberbagai bidang, akuntan dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Disamping itu diperlukan tenaga terampil yang akan menjadi pengawas dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industri.

Tenaga kerja seperti ini memerlukan pendidikan. Dengan demikian, perkembangan sistem pendidikan merupakan suatu langkah yang harus dilaksanakan pada waktu usaha pembangunan mulai dilakukan. Disamping itu mereka memerlukan pengalaman untuk dapat menjalankan operasi kegiatan modern tersebut secara efisien. Dalam teori pertumbuhan, schumpeter telah ditunjukan bahwa golongan pengusaha sangat penting dalam menentukan sampai dimana perkembangan ekonomi akan tercapai. Mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui pinjaman atau mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan dan industri.


  1. Perkembangan penduduk pesat

Mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terdapat dua ciri penting yang menimbulkan efek yang buruk kepada usaha pembangunan, yaitu: (i) dibeberapa negara jumlah penduduknya relatif besar dan (ii) tingkat perkembangan penduduk sangat cepat.

Hal yang dinyatakan dalam (i) tidak sukar untuk melihatnya. India dan China adalah dua negara yang terbanyak penduduknya di dunia. Kedua negara ini meliputi sebanyak hampir 40% dari penduduk dunia. Negara-negara lain seperti Indonesia, Vietnam, Pakistan dan Bangladesh merupakan contoh lain negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Negara-negara seperti itu menghadapi masalah pembangunan yang lebih serius dari negara-negara berkembang yang relatif kecil penduduknya.

Ciri yang dinyatakan dalam (ii) memperburuk akibat negatif penduduk terhadap pembangunan ekonomi. Perkembangan penduduk sejak perang dunia kedua yang lalu menunjukkan pertambahan dalam tingkat pertumbuhannya. Sebelum perang dunia kedua, tingkat pertambahan penduduk diberbagai negara-negara maju dan berkembang, mencapai tingkat disekitar 1%. Tetapi sejak perang dunia kedua tingkat pertumbuhan penduduk mencapai rata-rata lebih dari 2%, hal ini menimbulkan masalah eksplosi atau perledakan penduduk dinegara-negara berkembang.


  1. Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik

Aspek diatas dalam mempengaruhi pertumbuhan tidaklah dipersoalkan dalam analisis-analisis ekonomi negara maju. Sistem politik mereka sudah berkembang dengan sempurna, institusi ekonomi dan sosial juga telah berkembang, sistem sosial dan kebudayaan tidak menimbulkan hambatan yang serius kedapa perkembangan kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu dalam analisis pertumbuhan ekonomi dinegara maju faktor itu tidak dipertimbangkan dan didiskusikan. Di negara berkembang hal itu tidak dapat dilakukan oleh karena faktor institusional, sosial, kebudayaan dan politik seringkali sangat penting pengaruhnya keatas kepesatan pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Faktor sosial dan kebudayaan juga besar pengaruhnya kepada pembangunan. Berbagai bentuk perubahan institusional adalah penting untuk mempercepat dan mempertingi efisiensi pembangunan ekonomi.


Kebijakan mempercepat pembangunan

Semenjak akhir perang dunia kedua, seperti sudah dinyatakan, berbagai Negara membangun telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi agar taraf kemakmuran masyarakatnya dapat ditingkatkan. Beberapa Negara telah mencapai pembangunan dan perkembangan kemakmuran yang cukup besar. Walau bagaimanapun terdapat juga Negara-negara yang belum mampu memperkembangkan ekonominya.

Kestabilan politik dan ekonomi merupakan syarat paling penting yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Disamping itu, kebijakan pembangunan pemerintah dan pendekatan kebijakan pembangunan yang sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia, sangat penting peranannya di dalam usaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Berdasarkan kepada pengalaman pembangunan di berbagai Negara, analisis berikut menguraikan kebijakan-kebijakan yang selalu dijalankan untuk mempercepat pertumbuhan dan pemangunan ekonomi.


  • Kebijakan Diversifasi kegiatan ekonomi

Kebijakan Diversifikasi adalah kebijakan pemerintah untuk membangun perekonomian dengan cara mengembangkan kegiatan ekonomi di sektor yang baru dan lebih modern seperti sektor pertambangan dan industri pengolahan, dan mengembangkan penanaman komoditi ekspor seperti kelapa sawit dan karet.

Negara berkembang yang miskin dan rendah pendapatan per kapitanya biasanya merupakan Negara pertanian tradisional yang sangat rendah tersebut. Dengan demikian, untuk memajukan ekonominya, Negara berkembang perlu melakukan pembaruan dalam corak kegiatan ekonomi masyarakat.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Untuk mencapai tujuan ini, dalam kegiatan pertanian yang tradisional perlulah usaha-usaha dilakukan untuk membuat pembaruan agar produktivitas semakin meningkat. Memperkenalkan input yang lebih modern seperti menyediakan bibit yang tinggi produktivitasnya, memperkenalkan input modern yang lain dan memperkenalkan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik, perlu dilakukan.

Langka yang lebih penting adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat transformasi kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern. Didalam persoalan ini langkah yang penting adalah mendorong perkembangan sector manufaktor. Ekonomi yang semakin maju akan memerlukan berbagai jenis barang industry. Perkembangan ekonomi juga akan memerlukan barang konsumsi yang lebih banyak yang biasanya dihasilkan oleh sector industry. Seterusnya sector ini dapat didorong untuk mengekspor produksinya ke Negara lain. Dalam era globalisasi kegiatan mengekspor barang indnustri akan menjadi bertambah penting.


  • Mengembangkan Infrastruktur

Moderenisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur untuk berkembang. Jalan dan jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi, dan penyediaan air, dan jaringan telepon perlu dikembangkan. Berbagai jenis infrastruktur ini sangat diperlukan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasinya. Akan tetapi, disebabkan sifat dari jasa-jasa yang disediakan, pihak swasta tidak akan melakukan perkembangannya. Kebanyakan jasa-jasa tersebut merupakan “barang publik” (public good) dan sukar untuk mengembangkan infrastruktur tersebut sangat besar dan tidak ekonomis apabila dikembangkan oleh pihak swasta. Dengan demikian pengembangan infrastruktur untuk menggalakkan pembangunan ekonomi merupakan tanggung jawab pemerintah.

Perkembangan infrastruktur haruslah selaras dengan pembangunan ekonomi. Pada tahap pembangunan yang rendah, infrastruktur yang diperlukan masih terbatas. Pada tingkat ini penumpuan perkembangan adalah untuk membangun jalan, jembatan, irigasi, listrik dan infrastruktur lain dalam taraf yang sederhana. Semakin maju suatu perekonomian, semakin banyak infrastruktur yang diperlukan. Dengan mengembangkan infrastruktur harus secara terus menerus dilakukan dan harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai dan yang ingin diwujudkan pada masa depan.

  • Meningkatkan tabungan dan investasi

Pendapat masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangkan pembangunan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu, satu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkat kan tabungan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini sistem bank perlu dikembangkan. Sistem bank dan institusi keuangan lain dan pasaran keuangan seperti pasaran saham dan pasaran bond, dapat memberikan sumbangan penting kepada usaha meningkatkan tabungan.

Pada tahab awal dari pembangunan tabungan  yang dapat diciptakan masyarakat adalah jauh lebih rendah dari biaya yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan. Oleh sebab itu pinjaman dan sumber keuangan lain dari luar negara diperlukan biasanya pinjaman  terutama diperlukan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang perlu disediakan untuk mendorong perkembangan kegiatan ekonomi.

Tabungan yang diciptakan didalam negeri tidak dengan sendirinya mewujudkan pembangunan. Diperlukan kegiatan inventasi untuk menggunakan tabungan tersebut. Oleh sebab itu pihak swasta perlu didorong dan dibantu untuk menggunakan tabungan tersebut dalam kegiatan investasi, kekurangan minat swasta untuk meminjam dan melakukan investasi dapat menimbulkan efek buruk kepada usaha memcepat pertubuhan ekonomi. Dengan kata lain, usaha pemerintah untuk mendorong pihak swasta menggunakan tabungan yang tersediah untuk melakukan penanaman modal merupakan langkah penting yang perlu disediakan.

Menarik investor asing selalu dilakukan berbagi negara sebagai salah satu usaha untuk mempercepat perkembangan inventasi. Menggalkan penanaman modal asing akan memberikan beberapa sumbangan penting dalam pembangunan, yaitu; (i)penanaman modal asing menyediakan modalnya sendiri, (ii) akan memindahkan teknologi dan kepakaran lain kenegara yang didatangi nya, (iii) meningkatkan penggunaan teknologi modern, (iv) kerap kali usaha mereka dapat meningkat ekspor.


  • Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat

Dari segi pandangan individu maupun dari segi negara secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna untuk pembangunan ekonomi. Disatu pihak, untuk memperoleh pendidikan memerlukan waktu dan uang. Akan tetapi pada masa yang berikutnya, yaitu setelah pendidikan diperlukan, masyarakat dan individu akan memperoleh manfaat daripada peningkatan dalam taraf pendidikan. Pertama-tama, individu yang memperoleh pendidikan cendrung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula pendapatan yang mungkin diperoleh.

Seterusnya kepada masyarakat secara keseluruhan, peningkatan dalam taraf pendidikan memberi beberapa manfaat yang boleh mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sumbangan dari taraf pendidikan yang semakin meningkat kepada pertumbuhan ekonomi adalah: (i) manajemen perusahaan-perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien, (ii) penggunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat berkembang, (iii) pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan daya pemikiran masyarakat, dan (iv) berbagai pakar, tenaga ahli dan tenaga terampil yang diperlukan berbagai kegiatan ekonomi dapat disediakan.


  • Mengembangkan institusi yang mendorong pembangunan

Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti oleh pengembangan insititusi insititusi yang dapat memberikan dorongan kepada mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi.

Pertama-tama administrasi pemerinta perlu menggeser prioritas kegiatannya dari menjalankan administrasi Negara kepada suatu institusi yang dapat memberikan dorongan kepada usaha mempercepat pertumbuhan ekonomi. Untuk tujuan ini administrasi pemerintah perlu menjalankan kegiatan yang bersifat membantu perkembangan kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, administrasi pemerinta harus mampu mengembangkan berbagi bentuk infrastruktur dan sistem pendidikan dengan efisiensi dan sesuai dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi.

Langkah yang kedua yang perlu dilakukan adalah mengembangkan institusi-institusi yang secara langsung bertindak sebagai badan yang membantu kegiatan pembangunan ekonomi. Satu institusi, misalnya, perlu didirikan khusus untuk membantu perkembangan sector industry. Dalam sector pertanian diperlukan satu atau beberapa agensi yang dapat membantu petani untuk menjalankan kegiatan secara modern dan menyediakan input untuk usaha pemoderan ini. Lebih banyak institusi lain biasanya dikembangkan untuk menggalakkan perkembangan di berbagai sector seperti institusi untuk mengembangkan pelancongan, institusi untuk menarik investasi asing dan institusi untuk mengembangkan kegiatan industry disuatu kawasan tertentu.

Mengembangkan institusi pendidikan dari tingkat sekolah, pra universitas, diploma hingga tingkat universitas perlu dilakukan. Telah ditekankan bahwa pendidikan merupakan syarat yang tak terpisahkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat. Maka, dalam usaha mempercepat pembangunan ekonomi, program mengembangkan sistem dan institusi pendidikan perlu dijalankan.


  • Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi

Kebijakan pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiscal dan moneter. Kebijakan fiscal sendiri adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiscal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter. Perbedaan nya terletak pada instrument kebijakannya. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan fiscal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaranya.

Dalam buku teks teori ekonomi makro, penerimaan pemerintah diasumsikan berasal dari pajak (tax), sehingga notasi yang digunakan untuk pemerintah (government expenditure), seperti yang telah dibahas dalam bagian-bagian sebelumnya.

Sedangkan kebijakan moneter sendiri adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Yang dimaksud dengan kondisi lebih baik adalah meningkatkan output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga. Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.

Kebijakan moneter merupakan alat yang digunakan oleh bank sentral untuk mengontrol kuantitas uang dalam perekonomian. Sebagian besar ekonom sepakat bahwa kuantitas uang yang ditawarkan mempengaruhi tingkat output, tingkat bunga dan tingkat pengangguran, serta tingkat harga keseluruhan.


Daftar Pustaka:

  • Sukirno, Sadono.2011. Makroekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
  • Nurul Huda. 2008. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana.
  • Sadono Sukirno. 2015. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Adiwarman Karim. 2007.  Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT Rajawali Pers.
  • Boediono. 2018. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.

Demikianlah pembahasan mengenai Pertumbuhan Ekonomi adalah: Teori, Faktor, Penghambat, Masalah dan Kebijakan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button