Perbedaan Archaebacteria Dan Eubacteria – Ciri, Persamaannya
Pengertian Archaebacteria
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana uniseluler mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria. Selain itu sifat Archaebacteria yang lain ialah bersifat anaerob, yang dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia dan hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada saat ini.
Jenis Archaebacteria
Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof, Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
- Bakteri metanogen.
- Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan ditambak garam laut. Pada saat terjadi penggadaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl 3,5 hingga 5 molar serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolism tubuhnya.
- Bakteri termo-asidofil dalam kelompok ini terhimpun Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda. Didalamnya juga terdapat wakit autotrof dan heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil serta aerob dan anaerob.
Ciri-ciri Aecheabacteria
- Archaea merupakan sel prokariotik
- Dinding selnya tidak memiliki peptidoglikan (terdiri dari protein, glokoprotein atau polisakarida)
- Archaea kebal terhadap beberapa antibiotik yang berpengaruh pada bakteri, tetapi sensitif terhadap beberapa antibiotik yang berpengaruh pada eukarya.
- Hidup di lingkungan ekstrim seperti lingkungan dengan kadar garam tinggi, lingkungan panas, dan lingkungan dengan kadar asam tinggi.
Struktur dan Organisasi Sel Archaea
Pada awalnya Archaea merupakan salah anggota dari dunia prokariota yang mempunyai ciri belum mempunyai pembagian ruang (kompartemensasi) yang jelas diantara komponen-komponen selnya. Sehingga semua komponen selnya, termasuk bahan genetiknya terletak di dalam membran sitoplasma (Yuwono 2005). Sebagian besar Archaea tidak berbeda nyata ketika diamati menggunakan mikroskop cahaya, bahkan dengan resolusi paling tinggi sekalipun. Padahal secara biokimia dan genetik mereka berbeda dari bakteri yang sebenarnya.
Pengertian Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri yang bersifat prokariot inti dan organelnya tidak mempunyai membrane, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik serta memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikon. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus terpisah-pisah atau membentuk koloni berupa rantai serta bertindak sebagai decomposer pengurai. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik.
Akan tetapi ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Eubacteria menjadi unsure yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan eleman lain. Selain itu beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria terbagi menjadi enam filum yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif. Spirochaet, prochlorophyta dan Cyanobacteria.
Ciri-ciri Eubacteria
- Bakteri merupakan sel prokariotik.
- Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan
- Bakteri sensitif terhadap antibiotik antibakteri tradisional tetapi kebal terhadap kebanyakan antibiotik yang berpengaruh pada eukarya.
Kelas Eubacteria
Beberapa Eubacteria bergerak secara peritrik atau tidak bergerak. Beberapa kelas dalam Eubacteria ialah sebagai berikut.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kela Azotobacteraceae ialah sel berbentuk batang, hidup bebas didalam tanah mirip sel khamir dan pada kondisi aerob dapat menambah N misalnya Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus dan Azotobacter agilis.
Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae ialah sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis denga legominosae, membentuk bintil akar dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae misalnya Rhizobium leguminosarum membentuk bintil akar pada akar lathyrus Pisum Vicia : Rhizobium japonicum pada kedelai : Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.
Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae ialah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrad serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat pathogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobic pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai decomposer pada serasah atau pathogen pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya E.coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata : Salmonela typhosa yaitu pathogen penyebab penyakit tifus serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat contohnya, Lactobacillus caucasicus yang membantu pembuatan yogurt, Streptococcus pyogenes yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia serta Diplococcus pneumonia sebagai penyebab pneumonia.
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora misalnya Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum yaitu bakteri anaerob penambat N2.
Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan misalnya Neisseria meningitidia yaitu bakteri penyebab meningitis. Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah serta Veillonella parvula berada dimulut dan saluran pencernaan manusa dan hewan.
Eubecteria dapat dibedakan menurut jenis dan sifatnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dibawah ini.
Actinomycetes
merupakan sel memanjang mirip hifa, memiliki peptidoglikon, inti tidak berselaput, merupakan decomposer pada bahan organic tanah sebagian merupakan penghasil antibiotika dan penyebab penyakit paru-paru pada manusia dan hewan.
Bakteri Asam Laktat
Penghasil asam laktat dan membantu fermentasi.
Clostridia
Bersifat anaerob dan merupakan penyebab penyakit tetanus.
Mycobacteri
Mengandung substansi wax pada dinding sel dan penyebab TBC ( Mycobacterium tuberculosis ) dan kusta ( mycobacterium leprac )
Staphylococci
Dapat hidup dimulut atau alat pencernaan manusia dan beberapa hewan, penyebab karies gigi, demam dan rematik.
Streptococci
Dapat hidup disekitar mulut dan alat pencernaan manusia dan hewan penyebab demam, karies gigi dan rematik.
Azotobacteria
Sel berbentuk bulat, batang atau koloni hidup ditanah, pada keadaan aerob dapat menambat N2.
Cynobacteria
Blue algae, fotosintetik pada koloni tanah becek dan beberapa jenis dapat menambah nitrogen.
Enterobactin
Decomposer dan pathogen pada manusia misalnya E.coli
Myxobacteria
Mengeluarkan lendir
Rhizobium
Hidup bersimbiosis dengan leguminosae dan dapat menambat N2 di udara.
Ricketsia
Berbentuk batang yang sangat kecil, bersifat patogen bagi manusia dan hewan inang perantaranya adalah Arthropoda.
Peudomonas
Bersifat heterotrof, penghasil pigmen nonfotosintesis penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia.
Vibrio
Hidup diair laut dan penyebab penyakit kolera.
Persamaan dan Perbedaan Acheabacteria dan Eubacteria
Persamaan dan perbedaan archaebacteria dan eubacteria dalam bentuk tabel berikut:
Klasifikasi
Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan:
- Bakteri Heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri), yang terdiri dari (1)Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup. Contohnya Escherichia coli; (2) Saprofityang mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati. Contohnya Mycobacterium tuberculosis.
- Bakteri Autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), yang terdiri dari (1) fotoautotrofyakni menggunakan sumber energi cahaya matahari, contohnya bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin); (2) kemoautotrof yakni menggunakan sumber energi kimia, contohnya Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Nitrosococcus.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibedakan:
- Bakteri Aerob yakni bakteri yang membutuhkan O2 bebas, contohnya Nitrosomonas dan Mycobacterium tuberculosis.
- Bakteri Anaerobyakni bakteri yang TIDAK membutuhkan O2bebas, Contohnya Clostridium tetani dan bakteri denitrifikasi.
Habitat Bakteri
Bakteri hidup dimana – mana (kosmopolitan) ,pada suhu bervariasi dan Ph tertentu sesuai dengan jenisnya .Dapat hidup di berbagai tempat seperti air ,makhluk lain ,atmosfer .Suhu lingkungan hidup di atas 0 °C .s.d. ± 50°C .
Bentuk Bakteri
Reproduksi Archaebacteria
Reproduksi Aseksual/Vegetatif :Dengan pembelahan biner(tanpa melalui tahapan seperti mitosis) .
lReproduksi Seksual/Generatif :Dengan konjugasi,pembelahan secara langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.
Reproduksi Eubacteria atau Bakteri
Reproduksi seksual :
reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi, tetapi konjugasi jarang dilakukan oleh bakteri
Demikianlah artikel dari dosenpendidikan.co.id mengenai Perbedaan Archaebacteria Dan Eubacteria – Ciri, Persamaan, Struktur, Contoh, Reproduksi, Habitat, Pengertian, Jenis, Klasifikasi, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.