Pendidikan

Pengertian, Peranan, manfaat, Jenis, Reproduks, Gambar

Definisi Sporozoa

Sporozoa merupakan sel infektif yang memiliki ukuran yang sangat kecil yang disebut dengan Sporozoit. Yang salah satu ujung selnya (apeks) memiliki organel-organel kompleks yang khusus dengan fungsi untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang. Yang sebagian besar dari organisme ini hidup sebagai parasit pada manusia dan dapat menimbulkan penyakit yang serius, seperti malaria. Untuk jenis Sporozoa yang dapat menularkan virus malaria ialah Plasmodium.


Untuk siklus hidup Plasmodium ditemukan oleh Ronald Ross dan Grassi. Reproduksi Plasmodium yang terjadi secara aseksual berlangsung di dalam tubuh manusia secara Skizogoni “Pembelahan diri dalam tubuh inang tetap” dan pada tubuh nyamuk anopheles betina secara Sporogoni “Pembentukan spora pada inang sementara”.

Sporozoa-Adalah


Sementara itu, reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet, dimana ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, maka pada air liur nyamuk tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam air liur tersebut terkandung zat anti pembekuan darah dan sel-sel Plasmodium yang disebut dengan Sporozoit.


Pada Sporozoit ini selanjutnya akan ikut dalam aliran darah menuju ke sel hati. Dalam sel hati, Sporozoit melakukan pembelahan berkali-kali membentuk merozoit. Merozoit selanjutnya akan menginfeksi sel darah merah “eritrosit” sampai rusak dan pecah. Merozoit-merozoit tersebut sebagian akan menginfeksi sel darah merah lainnya dan sebagian lagi akan membentu gametosit.


Ketika berada dalam dinding usus nyamuk Anopheles betina, gametosit akan menghasilkan gamet jantan (makrogametosit) dan gametosit betina ( mikrogametosit). Jadi, gemetosit akan masuk kembali ke dalam tubuh nyamuk ketika nyamuk tersebut menghisap darah manusia yang telah terinfeksi. Setelah terjadi pembuahan, maka terbentuklah zigot yang selanjutnya tumbuh menjadi Oosit dan Oosit akan tumbuh membentuk Sporozoit kembali.


Pengertian Sporozoa (Apicomplexa)

Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang – ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang masing – masing dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.


Baca Juga : Plasma Darah


Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh berbentuk bulat panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat farasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Makanan diperoleh dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya. Reproduksi dapat secara vegetative dan generative. Beberapa contoh spesies dari Sporozoa yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Toxoplasma gondii.


Vektor dari Plasmodium penyebab penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles betina. Plasmodium hidup sebagai parasit pada sel-sel darah merah manusia atau vertebrata lainnya. selama hidupnya, Palsmodium tersebut mengalami dua fase, yakni fase sporogoni dan fase skizogoni. Fase sporogoni terjadi didalam tubuh nyamuk Anopheles betina, sedangkan fase skizogoni berlangsung didalam tubuh manusia.


Struktur Tubuh Sporozoa

  • Pada tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval.

  • Sporozoa tidak memiliki alat gerak, namun dapat berpindah dari suatu jaringan tubuh inang ke jaringan lainnya melalui aliran darah tubuh inang.

  • Sporozoa memiliki sebuah nukleus, tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.


Pada Sporozoa ini dapat membentuk kisata berdinding tebal pada saat berada di usus vektor “hewan perantara”. Saat berada di jadingan hati dan darah manusia, protein-protein pada permukaan sel Sporozoa mengalami perubahan, sehingga menyebabkan perubahan efek terhadap sistem kekebalan orang yang terinfeksi. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menemukan vaksin dan obat penyakit malaria yang aman bagi pasien.


Jenis-Jenis Sporozoa

Ada beberapa jensi-jenis sporozoa yang diantaranya yaitu:

Plasmodium sp merupakan penyebab penyakit malaria, jenis Sporozoa ini ditemukan oleh Ronald Ross pada tahun 1898, yang dimana ia menemukan fakta bahwa Plasmodium sp, terdapat di perut nyamuk. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Giovanni Batistta Grassi menunjukkan bahwa penyakit malaria pada manusia hanya ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Hingga saat ini telah ditemukan sekitar 175 Spesies Plasmodium sp, beberapa spesies yang umum diantaranya yaitu:


Baca Juga : Bakteri Adalah


  • Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropikana. Gejala yang ditunjukkan yaitu timbul demam tidak menentu. Penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian.

  • Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana, Plasmodium vivax dapat tetap dorman hingga bertahun-tahun di jaringan hati sehingga memungkinkan penyakit tersebut dapat kambuh kembali. Gejala demam timbul pada hari ke-3 dan berlangsung secara periodik setiap 48 jam.

  • Plasmodium ovale, penyebab malaria dengan gejala mirip malaria tertiana.

  • Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana. Gejala demam timbul pada hari ke-4 dan berlangsung secara periodik setiap 72 jam.


Toxoplasma gondii merupakan penyebab gangguan toksoplasmosis. Toksoplasmosis pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat atau kematian janin yang dikandunganya.


  1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.

  2. Mempunyai spora berbentuk lonjong

  3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin

  4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior

  5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior

  6. Dinding katub tidak jelas


Struktur Anatomi Tubuh

Tubuhnya berbentuk bulat panjang, ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.


Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh hopesnya.


  • Sistem Respirasi Dan Ekskresi

Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi.


Baca Juga : Sel Darah Merah – Pengertian, Proses Struktur Dan Fungsinya


Sistem Reproduksi

Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya komplek, dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakuka  denganpembelahan biner. Reprodusi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.


  1. Reproduksi Aseksual

Sporozoit yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah manusia pada saat nyamuk menghisap darah, yang selanjutnya masuk dalam system retikuloendotelial.


Setelah beberapa hari berada dalam system retikuloendotelial, barulah sporozoit ini menyerang eritrosit dan berubah menjadi trofozoit yang mempunyai bentuk seperti cincin. Selanjutnya, trofozoit berubah menjadi schizont, yang kemudian membelah diri berulang-ulang menjadi 6-36 merozoit yang akan tumbuh menjadi sporozoit-sporozoit baru,pembentukan merozoit-merozoit ini disebut sporulasi.


Sporozoit yang terbentuk akan menyerang eritrosit baru sehingga terulanglah pembiakan vegetatif ini. Di antara sporozoit yang terdapat dalam eritrosit ada yang membentuk gametosit. Gametosit jantan disebut mikrogamet, sedang gametosit betina disebut makrogamet.


  1. Reproduksi Seksual

Gametosit yang terisap ketika nyamuk mengisap darah penderita malaria, akan berubah menjadi mikrogamet dan makrogamet.


Perkawinan antara mikrogamet dan makrogamet menghasilkan zigot. Selanjutnya zigot akan berubah menjadi ookinet di dalam dinding usus nyamuk. Inti ookinet membelah berulang-ulang, kemudian masing-masing inti baru membungkus diri dengan sedikit protoplasma dan berubah menjadi sporozoit-sporozoit baru. Selanjutnya sporozoit menyebar di dalam alat pencernaan nyamuk, sebagian ada yang sampai di kelenjar ludah dan siap untuk dikeluarkan.


Baca Juga : Mineral Adalah


Klasifikasi Sporozoa

Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan genus yang lain, perbedaan itu berupa :

  1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodi­um.

  2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.

  3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mono­nukleus, cairan tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat pada genus toxoplasma.


Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa berkembangbiak secara aseksual (skizogoni) dan seksual (sporogoni) secara bergantian. Kedua cara berkembang biak ini dapat berlangsung dalam satu hospes, seperti yang terjadi pada subkelas Coccidia, sedangkan berlangsung dalam dua hospes yang berbeda terdapat pada sub kelas haemosporidia (plasmodium).


Terbagi dalam 3 ordo

  • Ordo Hoemosporidia, misalnya Plasmodium.

Hidup di dalam darah, jaringan parenkim pada burung dan mamalia.

  • Ordo Gregarinida, misalnya Gregarina.

Parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam kencing cacing tanah.

  • Ordo Coccidia, misalnya Coccidium.

Hidup di sel epitel hewan vertebrate dan beberapa Myriaphoda atau invertebrata.


  1. Sub class Acnidosporidia

  2. Ordo Haplosporidia, misalnya Haplosproridium.

  3. Ordo Sarcosporidia, misalnya Sarcocystis.

  4. Sub class Cnidosporidia

  5. Ordo Myxosporidia, misalnya Sphaeromyxa

  6. Ordo Actinomyxidia , misalnya Triactinomyxon

  7. Ordo Microsporidia , misalnya Nosamabombycis

  8. Ordo Helicosporidia , misalnya Heliosporidium


Plasmodium

Pada tubuh manusia, Plasmodium menyebabkan penyakit malaria. Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium langsung menyebar di dalam darah dan berkembang biak di dalam hati dan akan menginfeksinya sehingga menyebabkan kematian. Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masing-masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya.


Baca Juga : Ekosistem Perairan (Akuatik)


  1. Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).

  2. Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada malaria tersiana.

  3. Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).

  4. Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak beraturan.


Prosesnya hidup Plasmodium dalam tubuh manusia :

  1. Bila makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yaitu Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.

  2. Sporozoid tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi masuk lebih dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.

  3. Cepat atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah dan barulah menginfektir erythrocyt tersebut.

  4. Di dalam erythrocyt ini cryptosoid menjadi Trophozoid, yang mula-mula berbentu cincin dan kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.

  5. Sesudah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont

  6. Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya pecah maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Selanjutnya Nurosoid ini menginfektir sel darah merah yang baru demikian selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama dengan semula.

  7. Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian dari Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi mengadakan proses Schizagoni.

  8. Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (♂)

  9. Bila macrogamekasit dan Microgentosit  yang berada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk Anophelus ♀ yang I atau yang lain) maka keduanya akan melangsungkan kehidupan nya.

  10. Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu berupa ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.

  11. Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.

  12. Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini menerobos dinding perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).

  13. Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah dua maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.

  14. Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid ini siap untuk menginfektir manusia kembali.


Suctoria

Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel (sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma. Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang. Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.


Berbentuk bola panjang. Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau kaki untuk melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang berbeda).


  1. Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat bergerak. Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa ciliata-ciliata kecil.

  2. Runcing

Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.


Baca Juga : Jaringan Kolenkim


  1. Podophyra, hidup bebas dalam air yang sejuk

  2. Dendrosoma, bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya

  3. Sphaerophrya, berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor

  4. Trichophrya Micropteri, hidup pada insang ikan laut

  5.  Allantosoma, hidup pada usus besar kuda.


Eimeria merupakan parasit pada hewan. Hidup di dalam jaringan epitel usus, saluran empedu, ginjal, testes, pembuluh darah, dan coelom. Beberapa spesies dari Eimeria banyak merugikan usaha pe ternakan karena menimbulkan penyakit. Misalnya :


  1. E. stiedae dan E. perforans hidup dalam jaringan epitel usus kelinci.

  2.  E. clupearum hidup dalam hti ikan haring.

  3. E. sardinae hidup dalam hati ikan sardin.


Parasit ini hidup dalam jaringan epitel usus manusia, dan menimbulkan isosporiasis. Contoh : I. belli dan I. hominis.Habitat sporozoa adalah pada tanah yang lembab. Ada juga yang hidup di tubuh manusia atau makhluk hidup melalui perantara nyamuk Anopheles betina, yaitu Plasmodium.

  1. Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi.

  2. Sebagian besar sporozo adalah parasit karena merugikan.

  3. Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh hopesnya.


Baca Juga : Hormon Adalah


Demikianlah pembahasan mengenai Sporozoa – Pengertian, Peranan, manfaat, Jenis, Reproduks, Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button