Pendidikan

Pengertian Danau – Manfaat, Palung, Teluk, Ciri, Di indonesia

Pengertian Danau

Danau adalah sejumlah air (segar atau garam) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, sungai, atau mata air mereka. Biasanya danau dapat digunakan sebagai sarana rekreasi dan olahraga.


Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi dibanjiri oleh air dapat segar atau asin seluruh cekungan dikelilingi oleh tanah. Kebanyakan danau adalah air tawar dan banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian di atas.


Sebuah danau periglasial adalah sebuah danau dalam satu bentuk lapisan es, “ice cap” atau gletser, es yang menutupi aliran air keluar danau. Danau Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering pada saat itu dan hanya diisi selama musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga air listrik, rekreasi (berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll.

Pengertian-Danau


Berdasarkan terjadinya, danau dibedakan Menjadi :

  • Danau tektonik adalah danau yang dibentuk oleh penurunan karena pergeseran bumi / fraktur.

  • Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk oleh vulkanisme / gunung berapi.

  • Danau tektovulkanik adalah danau yang terbentuk dengan mencampur tektonisme aktivitas dan vulkanisme.

  • Danau bendungan alami adalah sebuah danau yang dibentuk oleh lembah-lembah sungai dibendung oleh aliran lava saat letusan terjadi.

  • Danau karst bahwa danau yang terbentuk oleh pembubaran tanah kapur.

  • Danau glasial adalah danau yang terbentuk oleh mencairnya es daerah / pengeringan yang kemudian diisi dengan air es.

  • Danau buatan yang danau terbentuk akibat aktivitas manusia.


Baca Juga : Karakteristik Benua Eropa


Klasifikasi Danau

Berdasarkan Proses Terjadinya

Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis (gunung berapi). Danau terbentuk jika ada air di dalam kawah baik gunung berapi yang aktif maupun mati. Contohnya adalah danau Batur dan danau Kelimutu.


Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik (lempeng) seperti saat gempa bumi terbentunk cekungan yang cukup besar dan diisi oleh air. Contoh danau tektonik adalah danau Singkarak dan danau Poso.

Danau ini terbentuk akibat aktivitas gabungan dari tektonik dan vulkanik. Pada saat terjadi letusan gunung berapi, sebagian badan gunung berapi patah dan menutupi kawah. Jika patahan tersebut berisi air, maka terbentuklah danau tektovulkanik. Contoh danau tektovulkanik adalah danau Toba.


Danau glasial terbentuk di daerah pegunungan salju. Danau glasial berisi gletser (salju yang telah mencair) yang terperangkap di sebuah cekungan. Contoh danau glasial adalah danau Finger di New York.


Baca Juga : Pengertian Ekstrusi Dan Intrusi Magma Dalam Bidang Ilmu Geografi


Danau ini biasanya terjadi di sungai yang alirannya berkelok-kelok. Erosi di sungai menyebabkan salah satu bagian sungai terendap dan menutup aliran sungai sehingga tergenang dan terbentuk danau. Danau ini terdapat di sekitar sungai-sungai di Kalimantan dan Brazil.


Danau karst adalah danau yang terbentuk karena pengikisan batu kapur oleh air. Pengikisan tersebut seringkali menghasilkan cekungan yang dapat digenangi air. Jika terisi air hujan maka akan membentuk danau karst berupa dolina. Jika ukuran suatu danau karst lebih besar daripada dolina pada umumnya, maka disebut uvala. Danau karst yang lebih besar daripada uvala adalah polje. Contoh danau karst adalah danau yang terdapat di Biak dan Yogyakarta.


Danau ini biasanya terbentuk di kepulauan kecil. Danau ini terbentuk ketika ada endapan pasir di sekitar perairan dangkal sehingga air di tengahnya menjadi terperangkap dan membentuk danau.


Danau buatan adalah danau yang dibuat oleh manusia. Danau ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti irigasi, PLTA, rekreasi, dan perikanan. Danau buatan ini contohnya adalah waduk dan bendungan.


Baca Juga : Pengertian SIG


Struktur Danau

Ada 4 macam struktur utama danau, antara lain :

Unsur-unsur danau yang melibatkan pergerakan air dan distribusi panas seringkali dgunakan untuk mendeskripsikan kondisi-kondisi offshore danau. Apabila ditinjau dari struktur cekungan dalam danau, ada dua zona kedalaman yang biasa disebutkan, yaitu zona litoral dan pelagic.


Zona litoral membentang dari tepian tepat di atas pengaruh gelombang sampai kedalaman dimana cahaya nyaris tidak cukup bagi pertumbuhan tumbuhan air berakar. Pada danau-danau yang dalam, areal di luar pengaruh tepian atau dasar disebut sebagai zona limnetik. Bagian danau yang jauh dari daerah tepian secara garis besar dibagi menjadi dua berdasarkan tingkat cahaya.


Bagian yang memperoleh cukup cahaya disebut sebagai zona fotik.Zona tersebut membentang dari permuaan danau sampai kedalaman di mana cahaya kira-kira 1 % dari cahaya yang ada di permukaan. Zona afotik membentang di bawah zona litoral dan fotik sampai kedasar danau. Zona ini merupakan daerah konsumsi oksigen.Pada daerah-daerah bersuhu sedang, dapat ditemukan tiga zona vertikal danau ketika terjadi stratifikasi termal.Air dibagian atas yang lebih hangat dan bersirkulasi disebut epilimnion.Bagian tengah dimana terjadi laju perubahan suhu paling besar (termoklin) iakah metalimnion dan bagian paling dalam yang dingin dan sedikit sirkulasinya disebut hipolimnion.


Baca Juga : Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Distribusi zat-zat kmiawi terutama nutrient dalam air danau merupakan unsure utama kedua struktur danau. Terkadang, nutrient tertumpuk pada daerah hipolimnion atau zona afotik, sementara epilimnion atau zona fotik kehabisan nutrient.Kedalaman dimana terjadi perubahan zat secara cepat disebut kemoklin.


Kemoklin merupakan cirri tetap pada beberapa danau, tapi, stratifikasi biasanya lebih ditentukan oleh distribusi suhu dan kerapatan.Stratifikasi vertikal unsur-unsur kimiawi biasanya kecil pada ona litoral yang tercampur baik.Komponen vertical struktur kimiawi danau umumnya bersifat musiman dan bergantung pada keberadaan lapisan air yang terstabilisasi oleh kerapatana.Komponen horizontal dapat berlangsung sepanjang tahun dan dipengaruhi oleh tepian danau.


Unsur utama ketiga struktur danau adalah struktur biologis. Sebagian organisme hidup berpndah-pindah zona danau selaa hidupnya, akan tetapi sebagian besar dapat diklasifikasikan berdasarkan habitatnya yang paling penting.


Organisme yang hidup didanau meliputi plankton, fungi, virus, nekton, neuston (hidup di permukaan air), pleuston (mengapung dan terombang ambing oleh air), makrofit akuatik, perifiton, alga yang melekat, bentos, epibentos, infauna dan psammon (hidup di pasir).Selain itu ada pula yang disebut aufwuchs, yaitu keseluruhan komunitas organisme mikroskopik melekat yang terdiri atas alga, bakteri, fungi, protozoa, dan metazoan kecil.


Baca Juga : Peta Benua Amerika


Watershed sama pentingnya dengan unsure-unsur fisik, kimiawi, dan biologis suatu danau. Ukuran, kemiringan, komposisi geologis, dan iklim cekungan drainage suatu danau mempengaruhi identitas dan kuantitas mineral-mineral yang terlarut dalam danau dan sedimen-sedimen yang menumpuk di situ.Perbandingan ukuran area drainage dengan luas permukaan sangatlah penting pada banyak danau karena danau yang area drainage lebih besar biasanya memilliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi.


Iklim umum watershed mempengaruhi tanspor sedimen dan nutrient.Misalnya saja pola hujan suatu daerah mempengaruhi erosi dan kemudahan pergerakan sedimen dari watershed ke danau.Misalnya saja pada nitrogen.Nitrogen dalam bentuk nitrat sangat terlarut mudah ditranspor oleh air jernih maupun berlumpur. Nitrat paling mudah berpindah dari tanah ke air di zona-zona beriklim sedang yang tinggi curah hujannya.Selain itu, iklim juga mempengaruhi ada tidaknya aliran keluar. Danau-danau air tawar tanpa aliran keluar biasanya akan menjadi danau garam melalui evaporasi, dan bahkan bisa mongering sepenuhnya.


Selain sumber-sumber lamiah zat-zat kimiawi dari sedimen atau erosi dan penggelontoran watershed, adapula sumber-sumber dari pertanian, hutan, dan perkotaan.Sumber-sumber tersebut tak hanya morfometri cekungan danau, melainkan jjuga memodifikasi lingkungan kimiawi danau.Danau yang terletak di dataran tinggi dan rendah berbeda dalam beberapa hal.Umumnya, danau di dataran rendah lebih tenang, tidak begitu berbatu-batu atau lebih banyak mengandung endapan, dasarnya tidak begitu curam, dan biasanya lebih banyak mengandung tumbuhan.


Baca Juga : Konsep Geografi


Kondisi Ekologis Danau

Kondisi-Ekologis-Danau

  • Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.

  • Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.


  1. Plankton; terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.

  2. Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.

  3. Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.

  4. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.

  5. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.


Baca Juga : Pencemaran Tanah


Penggolongan Danau

  • Berdasarkan proses terbentuknya, danau dibedakan menjadi :
  1. Danau vulkanis : danau yang terbentuk akibat proses pergerakan vulkanis. Danau seperti ini sering disebut danau kaldera atau danau maar.

  2. Danau tektonis : danau yang terbentuk karena pergerakan tektonis kerak bumi yag menyebabkan terbentuknya cekungan yang dapat terisi oleh air .

  3. Danau dapat terbentuk sebagai akibat glasier yang telah bergerak mundurdari posisi sebelumnya.

  4. Danau dapat tebentuk akibat longsor atau terbentuknya halangan akibat aktifitas glasial.

  5. Danau tapal kudaatau danau mati dapat terbentuk dilembah-lembah sungai akibat proses meandering.


  • Berdasarkan kekayaan unsur haranya (nutrien), danau digolongkan sebagai berikut :
  1. Danau oligotrofik : danau yang memiliki konsentrasi kehidupan tumbuhannya rendah. Air danau biasanya jernih.

  2. Danau mesotrofik : danau yang airnya cukup jernih dan kandungan nutriennya sedang.

  3. Danau eutrofik : danau yang kaya akan nutrien sehingga tumbuhan tumbuh dengan baik dan kemungkinan terjadi ledakan populasi alga (alga bloom).

  4. Danau hipertrofik adalah danau yang telah mengalami pengayaan nutrien dalam tingkat yang sangat hebat. Air danau ini kurang jernih dan seringkali terjadi alga bloom.


Fungsi Danau

Danau memiliki fungsi ekonomi yang sagat penting. Salah satu fungsi tersebut ialah perikanan , baik budidaya maupun perikanan tangkap. Selain itu, danau juga memiliki fungsi jika ditinjau dari sisi tata air (antara lain mencegah kekeringan dan banjir) dan dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih, baik untuk minum, irigasi, maupun industri.


Dengan demikian, danau memiliki fungsi sebagai penyangga kehidupan.Jika ditinjau dari segi ekosistem, danau merupakan tempat hidup berbagai organisme, termasuk bersifat endemik, mulai dari ikan hingga burung air.Tidak hanya penting bagi plasma nutfah dan konservasi alam, danau juga dapat dijadikan sebagai tempat wisata.


Pemanfaatan danau sebagai objek wisata dapat memicu ekonomi masyarakat sekitar.Akan tetapi, pemanfaatan danau sebaiknya dilaksanakan dengan pengelolaan yang baik dan terkendali.Hal ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada danau.


Baca Juga :  Vulkanik Gunung Api


Pengertian Palung

Pengertian-Palung

Palung adalah jurang yang terletak di dasar laut. Palung adalah depresi topografi sempit yang merupakan bagian terdalam dari dasar laut. Parit laut memiliki karakteristik yang berbeda dengan batas konvergen.Palung terdalam di Bumi adalah Mariana Palung, yang terletak di barat laut Samudera Pasifik, tepatnya di Kedalaman Challenger yang memiliki kedalaman sekitar 10 923 meter.


Pengertian Teluk

Teluk
Teluk

Teluk adalah badan air yang menjorok ke daratan dan berbatasan dengan tanah di tiga sisi. Karena letaknya yang strategis, teluk banyak digunakan sebagai port. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan di pantai yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2014. Danau
https://id.wikipedia.org/wiki/Danau

Anonymous, 2014. Rawa
https://id.wikipedia.org/wiki/Rawa

Amor Richi, 2011.  Macam-macam danau
http://amor4121c.blogspot.co.id/2011/05/macam-danau.html

Ferranica Melinda, 2014. Hidrsofer : Sungai & Rawa
http://allaboutgeografikelas10.blogspot.co.id/2014/05/hidrosfer-sungai-rawa.html

Hedi Sasrawan, 2013. Klasifikasi Danau berdasarkan prosesnya
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/09/klasifikasi-danau-berdasarkan-proses.html

Jaimah Nurmah, 2014. Keanekaragaman Ekosistem Rawa http://jaimahnurmah.blogspot.co.id/2014/05/keanekaragaman-ekosistem-rawa.html

Keriput, 2011. Klasifikasi Rawa
https://keriput.wordpress.com/2011/05/05/klasifikasi-rawa-4-2/


Demikian penjelasan artikel diatas tentang Pengertian Danau – Manfaat, Palung, Teluk, Ciri, Di indonesia semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button