Model Pembelajaran CIRC – Tujuan, Unsur, Komponen, Kegiatan
Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah proses manusia yang terus menerus untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, siswa harus benar-benar dilatih dan dibiasakan berpikir secara mandiri. Matematika merupakan ilmu yang memiliki peran sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu-ilmu lainnya. Adanya pendidikan matematika di sekolah dapat mempersiapkan siswa untuk menggunakan matematika secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi ilmu-ilmu lain.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan di pendidikan dasar atau menengah. Dalam pedoman penyusunan kurikulum matematika di pendidikan dasar antara lain siswa memahami konsep matematika secara luwes, cermat, efisien, dan tepat serta sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu atau rasa ingin tahu. kritis, perhatian dan minat belajar matematika, serta sikap ulet. dan percaya diri memecahkan masalah alam.
Memahami Model Pembelajaran CIRC
Model Pembelajaran CIRC merupakan model pembelajaran kooperatif terpadu untuk membaca dan menulis, dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam membaca, menulis, memahami kosa kata dan seni bahasa.
Menurut Etin Solihatin dan Raharjo, pembelajaran kooperatif mengandung pengertian suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu antara lain dalam suatu struktur kooperatif yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan masing-masing anggota kelompok itu sendiri. . .
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menuliskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Buku ini juga berfungsi sebagai pedoman bagi perencana pembelajaran dan pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Roger dan David Johnson dalam Anita Lie menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur model pembelajaran gotong royong yang harus ditetapkan.
Tujuan Model Pembelajaran CIRC
Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan pembelajaran mandiri tanpa harus selalu mengandalkan peran guru, karena telah dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan yang sama “siswa dipilih berdasarkan nilai”. Dalam model pembelajaran ini guru hanya bertugas memberikan bantuan kepada kelompok jika kelompok tersebut belum mampu menyelesaikan tugasnya.
Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut “Slavin, 2010: 202-204”:
- Bacaan Lisan
Tingkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan suara keras dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca dengan meminta siswa membaca kepada rekan satu timnya dan dengan melatih mereka tentang cara merespons kegiatan membaca satu sama lain. - Kemampuan Memahami Bacaan
Penggunaan tim kooperatif untuk membantu siswa mempelajari keterampilan pemahaman bacaan yang dapat diterapkan secara luas. - Menulis Dan Seni Bahasa
Pengembangan pembelajaran menulis dan seni bahasa CIRC adalah merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni bahasa yang akan memanfaatkan kehadiran banyak teman sekelas.
Elemen Model Pembelajaran CIRC
Unsur-unsur dalam model pembelajaran CIRC dijelaskan sebagai berikut “Slavin, 2008: 204-212” :
- Grup Bacaan
Pembentukan kelompok membaca dalam pembelajaran CIRC yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca siswa. Siswa yang kemampuannya heterogen kemudian dibentuk menjadi kelompok-kelompok. - Tim
Siswa dibagi menjadi pasangan-pasangan dalam kelompok membaca, pasangan-pasangan dalam kelompok dibagi menjadi beberapa tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari kedua kelompok membaca tersebut. - Kegiatan Terkait Cerita
Siswa menggunakan bahan bacaan, cerita diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan guru. Pembahasan cerita disusun untuk menekankan keterampilan tertentu seperti membuat dan mendukung prediksi dan mengidentifikasi masalah dalam bentuk narasi. - Pemeriksaan Oleh Pasangan
Siswa yang telah menyelesaikan semua kegiatan tersebut, pasangannya memberikan formulir tugas siswa yang menunjukkan bahwa mereka telah menyelesaikan atau memenuhi kriteria tugas tersebut. - Uji
Di akhir pembelajaran siswa diberikan tes pemahaman cerita, diminta menulis kalimat yang bermakna untuk setiap kosa kata dan diminta membacakan daftar kata dengan suara keras di hadapan guru. Dalam tes ini siswa tidak diperkenankan untuk saling membantu. - Pengajaran Langsung dalam Memahami Membaca
Setiap minggu dalam pertemuan pembelajaran, siswa menerima instruksi langsung dalam keterampilan khusus pemahaman membaca. Pengajaran seperti itu seperti mengidentifikasi gagasan utama, memahami hubungan sederhana dan membuat kesimpulan. - Bahasa dan Seni Tulis Terpadu
Selama periode seni bahasa, guru menggunakan kurikulum seni bahasa dan menulis yang dikembangkan khusus untuk CIRC.
Komponen Model Pembelajaran CIRC
Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno memiliki delapan komponen, delapan komponen lainnya adalah:
- Tim yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 atau 5 siswa,
- Tes penempatan misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan rapor sehingga guru mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam bidang tertentu,
- Kreatif mahasiswa melaksanakan tugas dalam kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok,
- tim studi yaitu tahapan tindakan pembelajaran yang harus dilakukan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkan,
- Penilaian tim dan pengakuan tim yaitu memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan kepada kelompok yang berhasil cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas,
- Mengajar proup memberikan materi secara singkat dari guru sebelum memberikan tugas kelompok,
- Tes fakta pelaksanaan tes ulang berdasarkan fakta yang diperoleh siswa
- Unit seluruh kelas yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Kegiatan Model Pembelajaran CIRC
Kegiatan utama CIRC untuk memecahkan masalah pemecahan masalah meliputi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
- Satu anggota atau beberapa kelompok membacakan soal,
- Membuat prediksi atau menginterpretasikan isi soal pemecahan masalah, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,
- Saling membuat rencana pemecahan masalah pemecahan masalah,
- Tuliskan solusi untuk pemecahan masalah masalah secara berurutan,
- Merevisi dan mengedit pekerjaan masing-masing.
Penerapan Model Pembelajaran CIRC
Penerapan model pembelajaran CIRC untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dapat ditempuh dengan cara:
- Guru menjelaskan suatu mata pelajaran matematika kepada siswa yang berisi materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan
- Guru memberikan soal latihan
- Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan siswanya dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah melalui penerapan model CIRC
- Guru membentuk kelompok belajar siswa yang heterogen
- Guru menyiapkan soal pemecahan masalah berupa kartu soal dan membagikannya kepada setiap kelompok
- Setiap kelompok bekerja berdasarkan kegiatan utama CIRC, guru mengawasi mereka
- Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan kelompok
- Pemimpin kelompok harus dapat menentukan bahwa setiap anggota memahami, dan dapat mengerjakan soal-soal pemecahan masalah
- Guru bertindak sebagai fasilitator
- Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah secara individual
- Guru membubarkan kelompok dan siswa kembali ke tempat duduk mereka
- Guru mengulang secara klasikal strategi penyelesaian soal-soal pemecahan masalah
- Guru memberikan kuis
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Model Pembelajaran CIRC
- CIRC “Cooperative Integrated Reading and Composition” sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan soal cerita.
- Dominasi guru dalam proses pembelajaran menjadi berkurang.
- Implementasi program sederhana sehingga mudah diimplementasikan.
- Siswa termotivasi oleh hasil dengan hati-hati, karena mereka belajar dalam kelompok.
- Siswa dapat memahami maksud dari soal dan saling mengecek pekerjaan masing-masing.
- Meningkatkan hasil belajar, khususnya dalam memecahkan soal cerita.
- Siswa yang lemah dapat dibantu dalam memecahkan masalah.
2. Kelemahan Model Pembelajaran CIRC
- Metode ini kurang tepat bila diterapkan pada siswa yang kurang mampu membaca akan mengalami kesulitan.
- Jika diterapkan terlalu sering siswa akan merasa bosan.
- Siswa merasa bosan dan lelah jika mereka diminta untuk membaca terlalu banyak.
Bibliografi:
- Anderson, CA dan Jeaning, DL.1990, “Ketika Pengalaman kegagalan Mempromosikan Harapan Sukses: Dampak kegagalan menghubungkan Strategi tidak efektif”. Jurnal kepribadian, vol.48,393-407.
- Abdurrahman As’ari. 2005. pemecahan masalah pembelajaran matematika dan penilaiannya. Makalah disampaikan pada Seminar Pendidikan di SBI Madania Bogor.
- Amin Suyitno dan Isnaeni Rosyida. 2002. Pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) sebagai langkah inovasi dalam pendidikan Matematika dan implementasinya.
- Laporan Pembelajaran Dosen Muda. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Demikianlah pembahasan mengenai Model Pembelajaran CIRC – Pengertian, Tujuan, Unsur, Komponen, Kegiatan, Aplikasi, Kelebihan dan Kekurangan Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca juga :
- Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
- Pendidikan Informal: Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Contohnya
- Percepatan Pembelajaran
- Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli
- Pengajaran timbal balik
- Pemetaan Pikiran Adalah
- Disleksia Apakah