Pendidikan

Komponen Biotik dan Abiotik : Pengertian, Definisi, Jenisnya

Pengertian Biotik

Menurut Sowarno (2009) biotik (bahasa Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan yang meliputi semua faktor makhluk hidup, yaitu kelompok organisme penghasil, konsumen, dan pengurai.

Komponen Biotik dan Abiotik

Baca Juga : Mikrobiologi Adalah

Ciri-ciri komponen biotik adalah sebagai berikut:

  • Bernapas.
  • Tumbuh.
  • Keturunan.
  • Sifat lekas marah.
  • Makan dan minum.
  • Melakukan ekskresi.
  • Beradaptasi dengan lingkungan.

Jenis Komponen Biotik

Komponen biotik adalah semua komponen hidup yang meliputi semua makhluk hidup yang ada di bumi, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Dalam ekosistem, tumbuhan bertindak sebagai produsen, hewan bertindak sebagai konsumen, dan mikroorganisme bertindak sebagai pengurai.

Menurut Kimball (1983) faktor biotik juga meliputi tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan organisme hidup dalam ekosistem ini akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Secara lebih rinci, tingkat organisasi makhluk hidup


Individu adalah organisme tunggal seperti: tikus, kucing, pohon jambu, pohon kelapa, dan manusia. Dalam mempertahankan kehidupan, setiap spesies dihadapkan pada masalah kehidupan yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri dari musuh alaminya, dan merawat anak-anaknya.

Baca juga; Bagian Sel dalam Biologi (Sitologi)

Untuk mengatasi masalah ini, organisme harus memiliki struktur khusus seperti: duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga menunjukkan perilaku tertentu, seperti membangun sarang atau bermigrasi jauh untuk mencari makanan. Struktur dan perilaku seperti itu disebut aadaptasi. Menurut Prawirohartono (2005), ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologis, dan adaptasi tingkah laku.


Menurut Zainal (2007) sekelompok individu sejenis yang hidup di suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi. Ukuran populasi berubah setiap saat. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Akan tetapi pada dasarnya populasi memiliki ciri-ciri yang khas pada kelompoknya yang tidak dimiliki oleh setiap individu anggotanya. Ciri-ciri tersebut antara lain: kepadatan (kepadatan), angka kelahiran (angka kelahiran), angka kematian (kematian), potensi biotik, distribusi umur, dan bentuk pertumbuhan. Danmortalitas angka kelahiran merupakan penentu utama pertumbuhan penduduk.

Menurut Andri (2011), dinamika penduduk juga dapat disebabkan oleh imigrasi dan emigrasi. Ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, seperti hewan dan manusia. Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme ke daerah lain atau peristiwa satu atau lebih organisme mengunjungi suatu daerah; di kawasan yang dikunjungi sudah ada rombongan sejenis. Imigrasi ini akan meningkatkan jumlah penduduk.

Sedangkan Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu wilayah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasinya akan berkurang. Secara garis besar imigrasi dan kelahiran akan meningkatkan jumlah penduduk, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah penduduk. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tersebut tidak selalu drastis. Bertambah atau berkurangnya populasi dapat mencolok bila terjadi gangguan yang drastis dari lingkungan, misalnya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.

Baca juga; Penjelasan Jenis-Jenis Monera Dalam Biologi


Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada waktu dan wilayah tertentu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Komunitas memiliki tingkat integrasi yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam suatu komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan komponen-komponennya saling berhubungan melalui berbagai interaksi.


Menurut Bonari (2011), selalu ada interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya. Interaksi menciptakan unit ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai jenis makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (materi dan energi) memiliki komponen dan menjalankan fungsi atau proses tertentu yang saling berkaitan dan bergantung satu sama lain.


Definisi abiotik

Menurut Sulistyorini (2009) komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, suara. Pengertian komponen abiotik secara tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri dari benda mati, komponen lingkungan yang terdiri dari manusia dan tumbuhan, dan komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup dan benda mati. Abiotik adalah kebalikan dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen tak hidup atau benda mati, yaitu:

Baca juga; Biologi dalam Pertanian

  1. Tanah
  2. Temperatur atau temperatur
  3. kelembaban
  4. Iklim
  5. Sinar matahari
  6. Air
  7. Udara
  8. Mineral
  9. Keasaman ( PH )
  10. Kandungan Garam ( Salinitas )
  11. Topografi
  12. Garis Lintang

Komponen abiotik dapat ditemukan di mana saja. Komponen abiotik sama dengan komponen biotik yang juga berfungsi bagi kehidupan manusia. Faktor abiotik merupakan faktor pendorong bagi biotik agar biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas.


Jenis Komponen Abiotik

Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta tak hidup, seperti udara, air, cahaya, dll. Fungsi komponen abiotik dalam memenuhi kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain:


Menurut Hardjowigeno (1992) tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya akar penunjang pertumbuhan tegak tanaman serta mensuplai kebutuhan air dan udara;

secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan pemasok unsur hara atau unsur hara (senyawa organik dan anorganik sederhana serta unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologisberfungsi sebagai habitat bagi biota (organisme) yang berperan aktif dalam penyediaan unsur hara dan zat aditif (pemacu tumbuh, pelindung) tersebut bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu mendukung produktivitas tanah untuk menghasilkan biomassa dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat , industri perkebunan dan kehutanan.


Menurut Kistinnah (2009) iklim adalah keadaan cuaca dalam jangka waktu yang lama di suatu daerah. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim di suatu wilayah yang dihuni oleh komunitas tertentu. Iklim merupakan komponen yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen abiotik lainnya, seperti kelembaban udara, suhu dan curah hujan. Iklim juga mempengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap iklim.

Setiap wilayah di muka bumi ini memiliki iklim yang berbeda-beda, tergantung dari letak wilayah tersebut. Dari iklim yang berbeda inilah keanekaragaman tumbuhan dan hewan memperkaya ekosistem. Perubahan iklim di suatu daerah akan mempengaruhi keanekaragaman hewan dan tumbuhan. Perubahan iklim yang ekstrim sekalipun akan sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia.

Baca Juga : Anatomi Tumbuhan Alga Menurut Ahli Biologi


Matahari adalah sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dan hanya sebagian kecil saja yang diterima oleh bumi. Energi matahari dipancarkan ke bumi dalam bentuk energi radiasi. Disebut radiasi karena aliran energi matahari ke bumi tidak membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat dengan kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).


Sekitar 80-90% tubuh makhluk hidup terdiri dari air. Zat ini digunakan sebagai pelarut dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmotik sel, dan mencegah sel mengering. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran benih, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana kehidupan lainnya seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Untuk unsur abiotik lainnya, seperti tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapukan.


Selain berperan dalam menentukan kelembapan, angin juga berperan dalam penyebaran bibit tanaman tertentu. Angin didorong oleh pola tekanan yang luas di atmosfer yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin di atmosfer. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian dimana ternak berada. Hal ini penting karena perpindahan panas secara konveksi dan evaporasi antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin. Menurut Masrun (1980), udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N278 %), oksigen (O221 %), karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen adalah penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.

Baca Juga : Struktur dan Fungsi Jaringan Akar Menurut Ahli Biologi


Demikian artikel dari lectureducducation.co.id mengenai Komponen Biotik dan Abiotik: Pengertian, Pengertian, Jenis, Macam, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button