Pendidikan

Experiential Marketing – Karakteristik, Strategi, Tahapan, Contoh

Table of Contents

Definisi Experiential Marketing

Experiential marketing adalah metode pemasaran baru yang dikenal melalui buku yang ditulis oleh Bern H. Schmit berjudul: Experiential Marketing: How to Get Customer to Sense, Feel, Think, Act and Relate to Your Company and Brands.

Experiential-Marketing

Experiential marketing adalah bisnis yang digunakan oleh perusahaan atau pemasar untuk mengemas produk sehingga mampu menawarkan pengalaman emosional yang menyentuh hati dan perasaan konsumen. Dengan experiential marketing, pelanggan akan dapat membedakan produk dan layanan satu sama lain karena mereka dapat mengalami dan mendapatkan pengalaman langsung.


Berikut beberapa definisi experiential marketing menurut para ahli, yang terdiri dari:


  1. Schmitt (1999) dalam Balqiah (2002, hlm. 9)

Pemasaran Pengalaman pemasaran pengalaman (pengalaman) kepada konsumen sebagai upaya menarik konsumen untuk menggunakan produk/jasa, bahkan memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian ulang (pembelian berulang)”.


  1. Zarem (2000, hlm. 30)

Diajukan pemasaran pengalaman sebagai strategi pemasaran yang berusaha menciptakan pengalaman dalam menggunakan atau menggunakan produk melalui strategi kualitas produk, nilai tambah produk, pelayanan dan variabel lain yang akan memunculkan kenangan atau kesan mendalam pada konsumen, sehingga pada akhirnya konsumen akan menjadi loyal terhadap produk tersebut dan pada akhirnya akhirnya menjadi pelanggan.


  1. Holbrook dan Hirschman (1982, hlm. 305)

Konsumsi berdasarkan pengalaman (kondisi produk dalam memori psikologis konsumen) sebagai fenomena langsung dari perpaduan antara fantastis, perasaan dan kesenangan.


  1. Rolf Jensen dalam bukunya “Masyarakat Impian” (SWA, 2001, hlm. 25)

menunjukkan bahwa kemajuan teknologi informasi dan kecenderungan pemasaran untuk mengemas emosi secara komersial telah mendorong transisi ke masyarakat impiansuatu bentuk masyarakat yang terbentuk pasar emosional. Ini adalah pasar di mana konsumen tidak hanya membeli produk, tetapi juga berbagai elemen emosi dan kasih sayang, seperti gaya hidup, identitas, petualangan, cinta dan persahabatan, kedamaian dan kepercayaan.


Karakteristik Experiential Marketing

Experiential marketing ada di mana-mana di berbagai pasar dan industri, seperti konsumen, layanan, teknologi, dan industri. Banyak organisasi telah menggunakan pemasaran pengalaman untuk mengembangkan produk baru, berkomunikasi dengan konsumen, meningkatkan promosi penjualan, memilih mitra bisnis, merancang lingkungan ritel, dan membangun situs web. Experiential Marketing memiliki empat ciri yaitu “Schmit, 1999:57”.


  • Fokus Pada Pengalaman Pelanggan

Suatu pengalaman terjadi sebagai suatu pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu yang memberikan nilai-nilai sensorik, emosional, kognitif, perilaku dan rasional yang menggantikan nilai-nilai fungsional.


Analisis pola konsumsi dapat menghasilkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen. Yang terpenting, pengalaman pasca pembelian diukur melalui kepuasan dan loyalitas.


  • Keputusan Rasional Dan Emosional

Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan, dan kesenangan. Banyak keputusan dibuat berdasarkan dorongan hati dan tidak rasional. Pelanggan pemasaran pengalaman senang dengan keputusan pembelian yang telah dibuat.

Metode Dan Perangkat Adalah Listrik

Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih bersifat elektrik. Artinya, lebih bergantung pada objek yang akan diukur atau mengacu pada setiap situasi yang terjadi daripada menggunakan standar yang sama.


Strategi Experiential Marketing

Menurut Schmit “1999:64-99” Experiential Modules “SEMs” menjelaskan lima jenis pengalaman pelanggan yang menjadi dasar dari Experiential marketing, kelima jenis tersebut adalah sense, feel, think, act dan relation sebagai berikut:


  1. Rasa “Lima Indera”

Sense marketing memiliki ketertarikan pada indera, bertujuan untuk menciptakan pengalaman indrawi melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau. Sense marketing dapat digunakan untuk membedakan perusahaan dan produk, untuk memotivasi konsumen dan menambah nilai produk. Sense marketing membutuhkan pemahaman tentang bagaimana mencapai dampak sensorik.


  1. Merasa

Feel marketing menarik perasaan dan emosi konsumen dengan tujuan menciptakan pengalaman afektif mulai dari suasana hati positif yang terkait dengan merek, hingga emosi kegembiraan dan kebanggaan yang kuat. Yang dibutuhkan dalam feel marketing adalah pemahaman tentang rangsangan apa yang dapat memicu emosi tertentu dan kemauan konsumen untuk terlibat dalam pengambilan perspektif dan empati.


  1. Pikirkan “Mindset”

Pikirkan pemasaran menarik kecerdasan dengan tujuan menciptakan pengalaman kognitif, pemecahan masalah yang melibatkan konsumen secara kreatif. Think is interesting melibatkan pemikiran konsumen secara terpusat dan menyebar melalui “surprise”, intrik “intrigue”, provokasi “provokasi”. Thin marketing tidak hanya untuk produk berteknologi tinggi tetapi juga dapat digunakan untuk desain produk, ritel dan komunikasi industri lainnya.


  1. Bertindak “Perilaku”

Act marketing bertujuan untuk mempengaruhi pengalaman tubuh, gaya hidup dan interaksi. Act marketing memperkaya kehidupan konsumen dengan meningkatkan pengalaman fisik mereka, menunjukkan kepada konsumen cara lain dalam melakukan aktivitas “misalnya, dalam bisnis ke bisnis dan pasar industri”, gaya hidup dan interaksi alternatif. Perubahan gaya hidup seringkali lebih bersifat memotivasi, menginspirasi dan spontan serta dibawa oleh panutan “Misalnya bintang film atau atlet terkenal”, iklan dalam pemasaran aksi menunjukkan hasil perilaku atau gaya hidup.


  1. Berhubungan “Afinitas”

Relate marketing mengandung aspek sense, feel, think dan act marketing. Namun, berhubungan pemasaran memperluas melampaui kepribadian individu, perasaan pribadi, sehingga menambah pengalaman individu dan menghubungkan individu dengan dirinya sendiri, orang lain atau budaya.


Kampanye terkait menarik keinginan individu untuk pengembangan diri “Anda ingin dikaitkan dengan apa di masa depan”. Mereka menarik kebutuhan untuk dianggap positif oleh orang lain “teman, pasangan atau pasangan, keluarga dan kolega”, mereka menghubungkan orang dengan sistem sosial yang lebih luas “subkultur, negara” yang membangun hubungan merek yang kuat dan komunitas merek.


Fungsi Experiential Marketing

Experiential marketing semakin banyak digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan hubungan pengalaman dengan pelanggan mereka. Experiential marketing sangat relevan untuk perusahaan pemasaran dan dapat digunakan secara menguntungkan dalam banyak situasi termasuk:

  • Menghidupkan kembali merek yang menurun
  • Membedakan produk dari para pesaingnya
  • Menciptakan citra dan identitas bagi sebuah perusahaan
  • Mempromosikan inovasi
  • Dorong trial “percobaan”, pembelian dan yang paling penting, konsumsi setia

Tahapan Pemasaran Pengalaman

Berikut adalah beberapa tahapan experiential marketing, yang terdiri dari:


  1. Pengalaman pelanggan

Pengalaman pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang dapat menempatkan pembelian suatu produk atau layanan dalam konteks kehidupan yang lebih luas.


  1. Pola Konsumsi

Analisis pola konsumsi dapat menghasilkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen. Yang terpenting, pengalaman pasca pembelian diukur melalui kepuasan dan loyalitas.


  1. Keputusan Rasional dan Emosional

Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan, dan kesenangan. Banyak keputusan dibuat berdasarkan dorongan hati dan tidak rasional. Pelanggan pemasaran pengalaman senang dengan keputusan pembelian yang telah dibuat.


Kegunaan Pengalaman pemasaran

Berikut adalah beberapa kegunaan experiential marketing, yang terdiri dari:

  • Mendongkrak merek yang sedang dalam tahap penurunan
  • Membedakan produk mereka dari produk pesaing
  • Menciptakan citra dan identitas bagi sebuah perusahaan
  • Tingkatkan inovasi dan bujuk pelanggan untuk mencoba dan membeli
  • Menciptakan pelanggan setia

Contoh Pengalaman pemasaran

Berikut adalah beberapa contoh experiential marketing, yang terdiri dari:

  1. nalar’ kemasan menarik dan hasil cucian cemerlang
  2. memikirkan’ (air cucian keruh dikonotasikan sebagai deterjen yang kuat)
  3. ‘berhubungan’ (dengan menggunakan detergen akan terlihat sekelompok orang yang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan)

Demikianlah pembahasan mengenai Experiential Marketing – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Strategi, Fungsi, Tahapan, Kegunaan dan Contohnya Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga Artikel Lainnya :

  1. Definisi Pemasaran Hijau
  2. Rencana Pemasaran adalah
  3. Loyalitas adalah
  4. Kepercayaan Adalah
  5. Riset Pasar
  6. Definisi “Ekuitas Merek” & (Fungsi – Manfaat – Bangun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button