Pendidikan

Coelenterata Adalah – Pengertian, Ciri, Peran, Struktur, Contoh

Pengertian Coelenterata

Coelenterata adalah berasal dari kata coelon yang artinya yakni berongga dan enteron yang artinya yakni perut. Jadi Coelenterata diartikan sebagai hewan perut berongga. Makanan masuk melalui mulut lalu masuk ke perut, pada bagian rongga tubuh digunakan sebagai tempat pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan dan sisa makanan dikeluarkan.

coelenterata-adalah


Struktur Tubuh Coelenterata

  • Radial simetris (silindris, globular, atau spherikal)
  • Dipoblastik terdiri endoderm dan ektoderm.
  • Terdapat rongga mesoglea (lapisan non selular) antara epidermis dan endodermis/ gastrodermis yang meruakan masa pasta/ gudir yang disekresikan oleh sel-sel epidermis dan gastrodermis. Kadang-kadang didalam lapisan mesoglea ini terdapat sel-sel amoboid.
  • Mempunyai rongga gastrovaskular yang dilapisi jaringan gastrodermis untuk pencernaan dan sirkulasi makanan
  • Tentakel yang terdapat pada sekitar mulut berfungsi sebagai sistem gerak dan juga untuk menangkap serta memasukkan makanan. Pada ujung tentakel terdapat sel knidoblast, setiap knidoblast mengandung alat penyengat yang dinamakan nematokist, yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan melumpuhkan mangsa kedalam tubuhnya.
  • Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi, dan alat respirasi. Tetapi tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.

Baca Juga : Kulit – Fungsi, Anatomi, Struktur, Lapisan, Kelenjar Dan Susunannya


Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.


Coelenterata ini mempunyai dua lapisan sel tunas yakni lapisan bagian luar sebagai epidermis dan pada lapisan dalam sebagai gastrodermis, yang memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga sebagai anus serta sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis terdapat suatu ruang yang berisi massa seperti jeli yangdisebut mesogloea. Memiliki dua bentuk tubuh, yakni bentuk polip dan medusa yang terjadi dalam siklus hidupnya seperti yang terjadi pada jenis hewan ubur-ubur, anemon dan karang laut.

struktur coelenterata

Polip ini berbentuk silindris, pada bagian proksimal melekat bagian distal mempunyai mulut yang dilingkup tentakel, berkoloni serta gonad dapat eksternal dan dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung atau lonceng dengan tentakel yang menggantung di permukaannya. Ruang digesti berupa saluran radial, bercabang empat dan bermuara disaluran sirkular. Gonad menggantung di saluran radial dan bermuara di saluran radia. Hewan ini telah memiliki jaringan yang sederhana.


Klasifikasi Colenterata

Klasifikasi Colenterata digolongkan menjadi empat kelas yakni kelas Hydrozoa, kelas Scyphozoa, kelas Anthozoa dan Kelas Ctenophora. Berikut inilah penjelasan tentang dari masing-masing kelas Coelenterata tersebut.


Baca Juga :Zigot adalah


Jenis hewan ini membentuk koloni kecil yang berbentuk polip dominan, sebagian membentuk medusa yang memiliki laci dan payung melalui pembentukan tunas, misalnya seperti Hydra, Gonionemus dan Obelia. Hydra merupakan polip air tawar, tidak melalui stadium medusa, yang berukuran 6-15 mm, memiliki 6-10 tentakel yang mengelilingi hipostoma. Didalam hipostoma terdapat mulut, didalam hipostoma terdapat mulut, didalam mulut terdapat sel penyengat yang mengandung nematokis, hewan ini dapat berkembang biak dengan secara seksual dan aseksual ( pertunasan ).


Gonionemus hidup di air pasang surut, memiliki medusa yang besar seperti pada Obelia dan memiliki sedikit polip atau bahkan tidak ada sehingga sering kali berkembang biak dengan cara seksua. Obelia merupakan koloni polip air laut, ukurannya sangat kecil dan berasal dari zigot hasil reproduksi aseksual.


Pada bentuk koloni Obelia ada dua yakni polip vegetatif yang bertugas mencari makan dan polip reproduksi yang bertugas untuk melipat ganda. Untuk tiap-tiap polip dikelilingi oleh selimut yang tembus cahaya. Selimut yang mengelilingi polip vegetatif disebut hidroteka dan yang mengelilingi polip reproduktif ialah gonoteka. Obelia mengalami pergantian keturunan ( metagenesis ) yakni reproduksi aseksual pada polip reproduktif dan reproduksi seksual pada medusa.


Hewan yang termasuk kelas ini ialah ubur-ubur, pada dasarnya unur-ubur ialah medusa yang pinggirnya berlekuk, tidak bercadar, saluran radialnya bercabang majemuk, dan memiliki kantung ruang gastrikum yang berisi gonad misalnya seperti Scyphozoa ialah Aurelia.


Aurelia bergaris tengah sekitar 7 hingga 10 cm, pinggir berlekuk delapan, kadang mengandung polip ( subordinat ) dan reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas ( strobilasi ) sedangkan reproduksi seksual dengan medusa, sebagai ubur-ubur mengandung racun yang menyebabkan gatal dan luka.


Hewan ini mempunyai tubuh yang berbentuk seperti polip, tidak membentuk medus, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal ( karang ), serta memiliki tentakel yang banyak dan tersusun disekitar mulut. Mulut bermuara ke stomodaeum dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Misalnya seperti anemon dan hewan karang laut.


Baca Juga :Filum Porifera


Pada hewan ini berbentuk seperti sisir, buah kenari atau pipih, tembus cahaya, memiliki delapan baris papan dayung bersili, memiliki dua buah tentakel, berenang maju dengan menggunakan mulut, ruang gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi dengan lubang ekskresi, bersifat hermafrodit dan reproduksi dilakukan dengan seksual.


Ciri-Ciri Coelenterata

Coelenterata sebelumnya dianggap sebagai suatu filum yang mencakup 3 kelas yaitu, Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa. Klasifikasi terakhir menempatkan coelenterata sebagai suatu infrakingdom yang mencakup 2 filum, Cnidaria dan Ctenophora. Cnidaria terdiri dari 7 kelas yaitu, Staurozoa, Polypodiozoa, Myxozoa, Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan Cubozoa. Sedangkan Ctenophora terdiri dari 2 kelas yaitu Tentaculata dan Nuda (Atentaculata).


Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani (Greek); coilos = rongga, enteron = usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga. Istilah tersebut juga mengindikasikan bahwa hewan Coelenterata tidak memiliki rongga tubuh sebenarnya, melainkan hanya berupa rongga sentral yang disebut coelenteron. Rongga tersebut berfungsi sebagai rongga pencernaan dan sekaligus berfungsi sebagai pengedar sari makanan. Oleh karena itu rongga tersebut disebut sebagai rongga gastrovaskular.


Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar 9.500 spesies yang kebanyakan hidup di laut, dan hanya 14 spesies dari kelas hydrozoa hidup dia air tawar. Biasanya terdapat di perairan dangkal, dan melekat pada substrat dan terumbu karang. Coelenterata hidup sejak periode Cambrian sampai sekarang.


Baca Juga : Fungsi Jaringan Meristem – Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya


Coelenterata adalah hewan invertebrata (tidak memiliki tulang punggung) yang sebagian besar hidup di laut pada berbagai kedalaman dan suhu. Coelenterata pada umumnya mempunyai ciri-ciri umum yaitu:


  • Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar
  • Hewan bersel banyak (multiseluler)
  • Memiliki nematosis (sel penyengat)
  • Memiliki bentuk tubuh simetri radial, yaitu bagian yang sama didistribusikan secara merata dalam susunan melingkar dari poros tengah.
  • Jenis kelamin: monoecious atau dioecious, larvanya disebut planula.
  • Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil), makanan utamanya adalah crustacean, zooplankton dan ikan kecil ataupun larva Insekta.
  • Tidak memiliki organ atau sistem organ (hanya jaringan yang mengandung sel-sel khusus dikelompokkan bersama)
  • Tidak memiliki otak tetapi impuls saraf berjalan melalui tubuh mereka dan mampu mendeteksi sinyal dari lingkungan
  • Mengalami siklus hidup (metagenesis).
  • Rangka tubuh Coelenterata mengandung zat kapur atau zat kitin.
  • Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian yang lain hidup berkoloni.

Bentuk Tubuh Coelenterata

Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip dan Medusa.

Bentuk  Coelentarata yang sesil atau menempel pada tempat hidupnya. Tubuh berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Anemon dan karang umumnya mereka sebagai polip (organisme dengan mulut dan tentakel menghadap ke atas, sisi lainnya melekat pada batu atau permukaan lainnya). Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya: polip untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan yakni gastrozoid.


Baca Juga :Perkembangbiakan Virus


Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk dan dapat memanjang dan memendek, atau melengkung ke berbagai arah. Bila hydra dengan ukuran sekitar 8 mm mengambil air dan mengisi rongga gastrovaskularnya, tubuhnya dapat memanjang sampai 20 mm, namun pada saat air dikeluarkan, tubuh dapat memendek hingga tinggal 1 mm.  Pada umumnya berkembang biak secara vegetatif yaitu dengan pembentukan tunas. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya, sehingga membentuk koloni.


Bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang bebas. Medusa berenang dengan jalan berdenyut, yang dihasilkan oleh otot melingkar pada tepi lonceng, dan menghasilkan gerakan vertikal. Sedangkan gerakan horizontal tergantung pada arus laut, kecuali pada beberapa jenis Cubozoa. Bagian tubuh yang cembung berada diatas dan yang cekung dibawah. Ada bagian tengah pada cekungan itu terdapat mulut. Umumnya berkembang biak secara generatif yaitu dengan pembentukan gamet (ovum dan sperma). Gamet dihasilkan oleh seluruh Coelentrata bentuk polip. Contoh Coelentrata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah Hydra.


Cara Mendapatkan Makanan

Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel),


sel otot pencerna mempunyai pseudopodia untuk menangkap dan menelan partikel makanan, dan pencernaan dilanjutkan secara intraselular, kemudian sel-sel endodermis akan menyerap sari-sari makanan, lalu didistribusikan ke seluruh tubuh dengan cara difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah), sedangkan sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut, karena hewan ini tidak memiliki anus. Cadangan makanan terutama berupa lemak dan glikogen.


Pada jenis anthozoa, benang ditembakkan keluar dan akan larut menjadi lebih pekat dan lengket, yang berguna untuk menempel dan menangkap mangsa. Nematocyst pada coelenterata air tawar ada empat macam, yaitu penggulung (volvent), penusuk (penetrant), dan dua macam perekat. Tipe penggulung berukuran kecil, berfungsi untuk menggulung mangsa. Tipe penusuk berukuran besar, berfungsi untuk menyuntikan racun ke dalam tubuh mangsa.


Makanan spesies dari colenterata yang terdiri dari mollusca, crustacean, ikan dan avertebrata lain, makanan atau mangsa ditangkap oleh tentakel dengan bantuan nematokist yang dapat melumpuhkan mangsanya. Tetapi ada pula beberapa obyek yang  langsung terpegang oleh mulut.


Baca Juga :Reboisasi – Pengertian, Fungsi, Manfaat, Tujuan dan Jenis


  • Reproduksi dan Daur Hidup Coelenterata

Pada coelenterata reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung secara metagenesis (bergiliran). Secara vegetatif yaitu dengan membentuk tunas yang kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru.

Skema-pertumbuhan-tunas-pada-hydra

Gambar 1.4 Skema pertumbuhan tunas pada hydra


Secara generatif yaitu dengan menghasilkan ovum (gamet betina) dan spermatozoid (gamet jantan) yang melebur menjadi zigot, sebagian hermaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang sama), tapi ada juga yang gonochoris (sperma dihasilkan oleh individu yang terpisah dari individu penghasil ovum. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.


Reproduksi generatif dilakukan oleh seluruh Coelenterata dengan sifat medusa dan beberapa coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah tempat). Sedangkan reproduksi vegetatif hanya dilakukan oleh coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah tempat). Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu reproduksi vegetatif yang di ikuti oleh reproduksi generatif pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.

Reproduksi-dan-daur-hidup-Coelenterata

Gambar 1.5 Reproduksi dan daur hidup Coelenterata (Obelia sp.)


Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi (perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan bagian kulit luar yang bersentuhan langsung dengan air yang mengandung oksigen, pada lapisan gastroendermis juga terdapat struktur yang berfungsi membantu terlaksananya proses respirasi coelenterata, struktur ini disebut sifinoglia.


Susunan saraf berupa anyaman sel-sel saraf yang tersebar secara difusi. .Sistem saraf sederhana ini berbentuk jala yang berfungsi untuk menanggapi rangsangan dan mengatur gerakan. Sistem saraf coelenterata diatur pada bagian mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin. Pertukaran gas terjadi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Alat pernapasan dan alat ekskresi pada filum coelenterata khususnya tidak ada.


Peran Coelenterata Bagi Ekosistem dan Manusia

Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Selain itu di dalam dunia medis struktur jaringan dan kekerasan rangka koral sering di manfaatkan untuk cangkok tulang di beberapa rumah sakit.


Baca Juga :Pengertian Sitoskeleton


Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang. Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sangat indah sehingga dapat di jadikan objek wisata, dapat menarik wisatawan dan pengunjung untuk menyelam. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai (abrasi). Batu karang juga bahan pembuat kapur dan memiliki nilai ekonomi yang  tinggi, misalnya jenis batu karang merah.


Coelenterata mempunyai banyak peranan dalam ekosistem laut yaitu sebagai penghias dasar laut. Keberadaan Coelenterata seperti halnya ubur-ubur dengan tubuhnya yang transparan dan dapat mengeluarkan cahaya sendiri sehingga terlihat bersinar diperairan gelap, juga mampu menambah keunikan dan keindahan ekosistem diperairan laut. Hewan ubur-ubur yang juga banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik/kecantikan. Bahkan di jepang, ubur-ubur dijadikan sebagai bahan makanan.


Demikianlah pembahasan mengenai Coelenterata Adalah semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button