Pendidikan

17 Pengertian Risiko Menurut Para Ahli

Table of Contents

Definisi Risiko

Risiko adalah keadaan ketidakpastian dan tingkat ketidakpastian diukur secara kuantitatif. Risiko juga dapat diartikan sebagai keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu kondisi yang tidak diinginkan dapat menimbulkan kerugian. Risiko yang terkait dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang cukup tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti “tidak pasti” bisa menguntungkan atau merugikan.

Pengertian-Risiko-Menurut-Para-Ahli

Semua aktivitas yang dilakukan oleh individu atau perusahaan mengandung risiko. Aktivitas bisnis erat kaitannya dengan risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga terkait dengan besarnya return yang akan diterima oleh pengambil risiko. Semakin besar resiko yang dihadapi maka secara umum dapat diperhitungkan bahwa return yang diterima juga akan semakin besar.


Berikut beberapa definisi risiko menurut para ahli, yang terdiri dari:


1. Arthur Williams dan Richard, MH

Pengertian risiko menurut Arthur Williams dan Richard, MH adalah variasi dari hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.


2.A.Abas Salim

Pengertian risiko menurut A.Abas Salim adalah ketidakpastian (uncertainly) yang dapat menimbulkan kerugian.


3. Sukarno

Pengertian risiko menurut Soekarno adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.


4.Herman Darmawi

Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adalah penyebaran/penyimpanan.


5.Herman Darmawi

Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adalah hasil yang berbeda dengan apa yang diharapkan.


6. Dr.Ir. Soemarno, MS

Pengertian risiko menurut Prof.Dr.Ir.Soemarno, MS adalah suatu kondisi yang timbul karena adanya ketidakpastian dengan segala akibat yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut risiko.


7. Isto

Pengertian risiko menurut Isto adalah bahaya yang dapat terjadi sebagai akibat dari proses yang sedang berlangsung atau peristiwa yang akan datang.


8. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Pengertian risiko menurut KBBI adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.


9. Subekti

Pengertian risiko menurut Subekti adalah kewajiban menanggung kerugian yang disebabkan oleh suatu peristiwa di luar kesalahan salah satu pihak.


10. Sri Redjeki Hartono

Pengertian risiko menurut Sri Redjeki Hartono adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang mengenai kerugian.


11. Arthur J. Keown (2000)

Definisi risiko menurut Arthur J. Keown adalah prospek dari suatu hasil yang tidak disukai (operasional sebagai standar deviasi).


12. Hanafi (2000)

Definisi risiko menurut Hanafi adalah besarnya penyimpangan antara pengembalian yang diharapkan (ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return).


13. Martono dan Agus Harjito

Pengertian risiko menurut Martono dan Agus Harjito adalah penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari return yang diharapkan (return) rencana.


14. Ferdinand Silalahi

Pengertian risiko menurut Ferdinand Silalahi adalah penyimpangan hasil yang sebenarnya dari hasil yang diharapkan.


15. Orang Luas

Pengertian risiko menurut Wideman adalah ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan.


16. Wideman dalam Husen (2009)

Definisi risiko proyek menurut Wideman dalam Husen adalah efek akumulasi dari peristiwa kebetulan yang tidak pasti yang mempengaruhi tujuan dan sasaran proyek.


17. Herman Darmawi

Pengertian risiko menurut Herman Darmawi adalah penyebaran/penyimpangan hasil yang sebenarnya dari hasil yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan bahwa suatu hasil/outcome berbeda dari apa yang diharapkan.


Jenis Risiko

Menurut Hanafi “2006:6”, secara umum ada dua jenis risiko, yaitu:


  • Risiko Murni “Risiko Murni”

Risiko murni adalah ketidakpastian akan suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang kerugian dan bukan peluang keuntungan. Risiko murni adalah risiko yang jika terjadi akan mengakibatkan kerugian dan jika tidak terjadi tidak akan menimbulkan kerugian tetapi juga tidak akan menghasilkan keuntungan. Hanya ada dua jenis risiko: kehilangan atau kerusakan, misalnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.


  • Risiko Spekulatif

Risiko spekulasi adalah risiko yang terkait dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu kesempatan untuk mengalami kerugian atau keuntungan finansial. Risiko ada tiga macam: rugi, untung atau break event, misalnya berinvestasi saham di bursa saham, membeli undian dan sebagainya.


Sedangkan menurut Jorion “1997” ada beberapa jenis risiko dalam suatu perusahaan, yaitu:


  • Risiko Bisnis “Risiko Bisnis”

Risiko bisnis merupakan risiko yang dihadapi perusahaan akibat kualitas dan keunggulan beberapa produk pasar yang dimiliki perusahaan. Risiko semacam ini muncul karena ketidakpastian kegiatan bisnis seperti inovasi teknologi dan desain produk serta pemasaran.


  • Risiko Strategis “Risiko Strategis”

Risiko strategis muncul karena perubahan mendasar dalam lingkungan ekonomi atau politik. Risiko stratejik sangat sulit dihitung karena berkaitan dengan hal-hal makro di luar perusahaan, seperti kebijakan ekonomi, iklim politik dan lain-lain.


  • Risiko Finansial “Risiko Finansial”

Risiko keuangan adalah risiko yang timbul sebagai akibat dari pergerakan yang tidak dapat diprediksi di pasar keuangan. Risiko ini berkaitan dengan kerugian yang mungkin dihadapi di pasar keuangan, seperti kerugian akibat pergerakan suku bunga atau gagal bayar obligasi keuangan.


Berdasarkan kecenderungan peluang terjadinya risiko “likelihood” dan akibat yang ditimbulkan oleh “consequences”, risiko dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Risiko yang tidak dapat diterima adalah risiko yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan atau jika memungkinkan dialihkan kepada pihak lain.
  2. Undesirable Risk adalah risiko yang memerlukan pengelolaan/mitigasi risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima.
  3. Acceptable risk merupakan risiko yang dapat diterima karena tidak berdampak besar dan masih dalam batas yang dapat diterima.
  4. Negligible Risk adalah risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Sumber Risiko

Menurut Godfrey “1996” terdapat sumber-sumber risiko yang perlu diketahui dan diidentifikasi sebagai langkah awal dalam mengelola risiko sebagai berikut:

  • Politik “Politik” Contoh: Kebijakan pemerintah, opini publik, perubahan ideologi, peraturan, kekacauan “perang, terorisme, huru-hara”.
  • Lingkungan “lingkungan”, misalnya: polusi, kebisingan, izin, opini publik, kebijakan internal/perusahaan, peraturan perundang-undangan yang terkait dengan lingkungan, dampak lingkungan.
  • Perencanaan “Perencanaan” misalnya: persyaratan perizinan, kebijakan dan praktik, penggunaan lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik.
  • Contoh “pasar” pemasaran: permintaan “perkiraan”, persaingan, keusangan, kepuasan pelanggan, mode.
  • Ekonomi “ekonomi” misalnya: kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, nilai tukar.
  • Keuangan “keuangan” misalnya: kebangkrutan, laba, asuransi, pembagian risiko.
  • Pengalaman “alamiah” misalnya: kondisi tanah yang tidak terduga, cuaca, gempa bumi, kebakaran dan ledakan, temuan situs arkeologi.
  • Proyek “Proyek” misalnya: definisi, strategi pengadaan, persyaratan kinerja, standar, kepemimpinan, “kematangan organisasi, komitmen, kompetensi dan pengalaman”, perencanaan dan pengendalian kualitas, rencana kerja, tenaga kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya.
  • Teknis “Teknik” misalnya: kelengkapan desain, efisiensi operasional, kehandalan.
  • Manusia “Manusia” misalnya: kesalahan, ketidakmampuan, kelalaian, kelelahan, kemampuan komunikasi, budaya, bekerja dalam kondisi gelap atau malam hari.
  • Pidana “Pidana” misalnya: kurangnya keamanan, vandalisme, pencurian, penipuan, korupsi.
  • Keselamatan “Keselamatan” misalnya: peraturan tentang “keselamatan dan kesehatan kerja”, zat berbahaya, tabrakan, runtuh, banjir, kebakaran dan ledakan.

Cara Mengatasi Resiko

Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi risiko, yang terdiri dari:


  1. Menerima

Apabila diperkirakan kerugian yang mungkin timbul tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mencegahnya, maka yang bersangkutan memutuskan untuk menerima saja resiko yang mungkin timbul. Begitu juga jika keuntungan yang diperoleh diharapkan lebih besar dari kerugian yang mungkin terjadi.


  1. Menghindari

Dengan menghindari risiko, berarti orang yang bersangkutan menjauhi tindakan atau kejadian yang dapat menimbulkan risiko baginya. Jika setiap orang selalu menghindari setiap tindakan atau kejadian yang dianggap mengandung resiko, namun ketika dihadapkan pada resiko harus dihadapi agar tujuan yang lebih baik dapat tercapai. Dengan kata lain, menghindari risiko sangat bergantung pada berbagai faktor. Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menghindari resiko kematian yang merupakan rahasia Tuhan.


  1. Mencegah

Pencegahan adalah melakukan beberapa upaya agar akibat yang tidak diharapkan yang mungkin timbul dapat diatasi atau dihindari. Pada kenyataannya, upaya pencegahan tersebut tidak selalu berhasil. Banyak contohnya, rumah yang dijaga ketat, tapi pencuri masih bisa masuk ke dalamnya. Demikian pula, seorang anak dapat melakukan perilaku buruk meskipun keluarganya telah membatasi pergaulannya.


  1. Beralih atau Bagikan

Mengatasi risiko juga dapat dilakukan dengan mengalihkan atau berbagi kepada/dengan pihak lain. Dengan cara ini, ada pihak ketiga yang bersedia menerima risiko yang mungkin diderita pihak lain. Saat ini banyak upaya untuk membagi atau mengalihkan risiko yang dilakukan melalui perjanjian asuransi.


Sehubungan dengan bisnis ini, seseorang yang menghadapi risiko membuat perjanjian asuransi dengan penanggung, sehingga pihak terakhir ini akan memberikan kompensasi atau sejumlah uang jika risiko itu menjadi kenyataan. Sebaliknya, pihak yang menanggung risiko akan menerima premi dari pihak pertama.


Bibliografi:

  1. Jorion, P.1997. Nilai resiko. Chicago: Irvine.
  2. Griffin, RW 2002. Volume manajemen 1. Jakarta: Erlangga.
  3. Hanafi, Mamduh. 2006. Manajemen risiko. Yogyakarta: YKPN.
  4. Vaughan, EJ dan Curtis M. Elliot. 1978. Dasar-dasar Risiko dan Asuransi. Toronto: John Wiley & Sons Inc.
  5. Godfrey, Patrick S., Sir William Halcrow and Partners Ltd. 1996. Pengendalian Risiko: Panduan Sistematis Manajemen Risiko dari Konstruksi. London: CIRIA.

Demikianlah pembahasan mengenai 17 Pengertian Risiko Menurut Para Ahli – Jenis, Sumber dan Cara Mengatasinya Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga Artikel Lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button