10 Pengertian, Unsur Intrinsik Dan Ekstrensik Dongeng
10 Pengertian, Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dongeng – Dongeng adalah salah satu bentuk sastra lama yang menceritakan tentang kejadian luar biasa yang penuh dengan khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat sebagai sesuatu yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng adalah bentuk cerita atau narasi tradisional yang diwariskan oleh generasi Terun dari nenek moyang mereka. Dongeng dapat dijadikan media untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur.

Struktur Dongeng
Dongeng biasanya dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, peristiwa atau isi dan kesimpulan. Introduksi adalah kalimat pengantar untuk memulai dongeng. Acara atau pengisian formulir acara disusun secara kronologis. Akhiran cerita grafis dibuat untuk mengakhiri sebuah cerita, kalimat penutup yang sering digunakan dalam dongeng, misalnya mereka hidup bahagia selamanya.
Ciri-Ciri Dongeng
Dongeng biasanya diceritakan dengan alur yang sederhana. Penulisan dongeng ditulis dengan tempo pendek dan cepat. Saat menceritakan atau menulis tokoh dongeng biasanya tidak diceritakan secara detail. Dongeng biasanya ditulis dengan gaya bercerita lisan. Serta pengantar dalam cerita sangat singkat dan langsung ke topik yang ingin diceritakan.
Tipe Dongeng
Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu mitos, sage, fabel, legenda, cerita humor, cerita pelipur lara dan perumpamaan.
- Mitos merupakan salah satu bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal magis seperti cerita tentang dewa, peri atau Tuhan.
- Sage adalah kisah kepahlawanan, keberanian, atau kesaktian seperti dongeng magis Gajah Mada.
- Fabel adalah dongeng tentang hewan yang dapat berbicara atau berperilaku seperti manusia.
- Legenda merupakan salah satu bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu peristiwa tentang asal usul suatu benda atau tempat.
- Cerita lucu adalah cerita yang berkembang di masyarakat yang bersifat komedi sekaligus dapat menimbulkan ketawa dalam cerita Pak Belalang.
- Cerita penghiburan biasanya suatu bentuk narasi yang bertujuan untuk menghibur tamu dalam suatu pesta dan ceritanya dituturkan oleh seorang ahli seperti wayang yang dituturkan oleh seorang dalang.
- Perumpamaan adalah salah satu bentuk fabel yang mengandung sindiran/sugesti, contoh didaktik dari Haji pelit. Cerita lokal adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di daerah.
Unsur Intrinsik dalam Dongeng
1. Tema
Tema adalah inti persoalan yang menjadi dasar sebuah cerita. Oleh karena itu, untuk mendapatkan tema dalam cerita tersebut, pembaca harus membaca cerita tersebut sampai selesai. Tema cerita rakyat akan dikaitkan dengan pengalaman hidup. Biasanya tema cerita rakyat mengandung unsur alam, peristiwa sejarah, sihir, dewa, misteri, binatang, dll
2. Latar Atau Setting Pada Dongeng
Informasi latar belakang tentang waktu, suasana, dan juga lokasi di mana cerita rakyat itu berlangsung.
- Latar belakang lokasi atau tempat
Informasi latar lokasi tentang cerita yang menggambarkan di mana cerita itu terjadi. Misalnya setting tempat cerita di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, di surga, dll
Latar waktu peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, zaman dahulu kala, malam hari, tahun-tahun, matahari terbenam, dll.
Informasi latar belakang bahwa Suasana adalah suasana dalam hal tempat dongeng. Misalnya latar belakang suasana kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera, masyarakat yang hidup dalam ketakutan karena kekejaman, hutan raja menjadi ramai setelah Purbasari tinggal disana, dll.
3. Angka
Tokoh adalah pelaku dalam cerita rakyat. Tokoh dalam cerita rakyat dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, dewa, dll.
- Penokohan terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Tokoh utama (biasanya protagonis) yang menjadi tokoh sentral dalam cerita.
Angka-angka ini berperan di sebagian besar rangkaian cerita, dari awal hingga akhir cerita. Pada umumnya tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki sifat baik. Namun, tidak menutup kemungkinan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau bahkan jahat.
2. Lawan yang menonjol (biasanya antagonis).
Antagonis dalam arti tokoh yang selalu berseberangan dengan tokoh protagonis. Pada umumnya tokoh antagonis ditampilkan sebagai tokoh “hitam”, yaitu sosok yang jahat.
3. Tokoh pendamping (tritagonis). Mendukung tritagonis.
Dengan menampilkan penokohan karakter dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Itu adalah sosok karakter langsung diketahui oleh pembaca karena telah dijelaskan oleh penulis
2. Secara tidak langsung Karakter langsung dikenali sehingga pembaca karakter menarik kesimpulan sendiri dari dialog, latar, perilaku, penampilan, lingkungan, dan aktor lainnya.
4. Alur
Urutan peristiwa dalam cerita rakyat. Biasanya cerita rakyat meliputi lima rangkaian peristiwa pada saat perkenalan (pembukaan), saat perkembangan, saat perselisihan (konflik), saat akhir (rekonsiliasi), dan tahap terakhir adalah saat penyelesaian. Secara umum, aliran dibagi menjadi tiga jenis:
- Alur maju
- Arus balik
- Aliran campuran
5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah bagaimana pengarang menempatkan dirinya dalam cerita, atau dengan kata lain dari sudut pandang pengarang melihat cerita. Sudut pandang memiliki peran yang sangat penting bagi kualitas cerita. Sudut pandang umumnya dibagi menjadi dua:
- Sudut pandang orang pertama: Pengarang berperan sebagai orang pertama yang dapat menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita.
- Sudut pandang orang ketiga: Pengarang berada di luar cerita dan tidak terlibat langsung dalam cerita. Penulis mendeskripsikan tokoh dalam cerita dengan menyebutkan nama tokoh atau orang ketiga mengatakan bahwa “dia, mereka”.
6. Amanat atau pesan moral
Apakah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut dan mengatakan bahwa pembaca mendapat pelajaran dari cerita tersebut.
7. Majas (gaya bahasa)
Gaya bahasa adalah dialog yang digunakan dalam dongeng.
Elemen Ekstrinsik dalam Dongeng
Unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang mempengaruhi terciptanya sebuah artikel atau karya sastra. Dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik bersifat subjektif yang dimiliki seorang pengarang yang dapat berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong terciptanya sebuah karya sastra.
Unsur ekstrinsik dalam cerita rakyat biasanya meliputi:
- budaya dan nilai-nilai Hem.
- Tingkat pendidikan.
- Kondisi sosial dalam masyarakat.
- Agama dan kepercayaan.
- Politik, ekonomi, hukum, dll.
Demikian pembahasan tentang 10 pengertian, unsur intrinsik dan ekstrinsik dongeng. Semoga bermanfaat untuk sobat setia Dosendikducation.Com… 😀